Indah tak Terkira, Pelindung Bidadari, Ibu, Rumah, Perjalanan Hidup

Jumat, 02 September 2016 | 09:54:00 WIB
Ilustrasi. (Kathryn Trotter/kathryntrotterart.blogspot.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Indah tak Terkira
 
Entah kenapa dengan hari ini
Ku selalu mengingatmu 
Disaat ku termenung, wajahmu yang selalu di dalam benak
Entah bagaimana caranya aku mengingatmu selalu
 
Wajahmu bagaikan lukisan yang indah terpangpang di pikiranku
Tubuh gemulai layak burung yang menari nari di atas awan
Suaramu merdu bagaikan alunan melodi yang menenangkan hati
Matamu bersinar terang layak bulan yang menerangi malam hari
 
Aku ingin memandangmu......
Namun aku tak bisa bayangkan jika itu terjadi
Mungkin aku tak bisa memalingkan wajahku lagi
Karna kau lukisan terindah yang diciptakan oleh tuhan
 
Bagaimana aku bisa berhenti menatapmu
Jika pesonamu memikat hati
Aku bagaikan fans yang mengagumi idolanya 
Melihatnya dilayar kaca dan memandangnya
 
Dia seperti memiliki mantra sihir yang membuatku tak bisa berkutik di hadapnya
Mantra yang membuatku terpikat kepadamu
Aku tersihir oleh paras cantikmu
Bagaikan aku ditarik dalam dimensi yang membuatku terjerumus kedalam jurang hatimu                                                             
 
Bandung,11 April 2016
 
 
 
Pelindung Bidadari
 
Aku bertemu dengan seorang bidadari
Bidadari yang kecantikannya tiada yang menandinggi
Aku ingin menjadi ksatriamu
Yang selalu disampingmu saat kau membutuhkan bantuan
 
Meski tenagaku tak sekuat para lelaki didunia
Aku akan selalu melindungimu sekuat tenagaku
Meski diriku tak seromantis para lelaki lain
Aku akan selalu membahagiakanmu dengan caraku
 
Tak peduli kau suka atau tidak padaku
Tak peduli kau hanya menganggapmu sebatas teman atau pun lebih
Aku akan selalu berada disampingmu
Dan selalu menjadi pelindungmu
 
Karena aku sangat mencintaimu
Kalo memang aku bukan jodohmu
Izinkan ku jadi pelindungmu
Sampai tuhan mempertemukan jodohku 
 
Mungkin kau menganggap aku egois
Atau mungkin kau menganggap aku tak berguna
Itu memang sifatku
Jika aku mencintai seseorang
                      
Bandung, 30 Mei 2016
 
 
 
Ibu 
 
Ibu.... Oh Ibu....
Kau selalu ada disampingku
Disaat senang maupun sedih
Disaat mudah maupun sulit
 
Ibu.... Oh Ibu....
Kau ada disaatku membutuhkanmu
Disaat ku menangis
Kau selalu membelai halus tubuhku
 
Ibu.... Oh Ibu....
Kasih sayangmu tiada tara
Walau kau dicaci dan dimaki
Kau hanya terseyum manis
 
Ibu.... Oh Ibu....
Kau selalu sabar mendidikku
Kau tak kenal lelah
Mendidikku hingga saat ini
 
Ibu.... Oh Ibu....
Kau sangat berjasa bagiku
Kau seperti malaikat 
Yang turun untuk menemaniku
                                   
Bandung, 12 Februari 2016
 
 
 
Rumah
 
Aku berada di tempat yang indah ini
Di tempat yang membuat hidupku tenang
Aku berada di tempat yang mewah ini 
Di tempat yang membuat hidupku nyaman
 
Tempat dimana banyak cerita
Cerita tentang hidup dan perjuanganku
Tempat dimana orang berkumpul
Orang yang aku cintai dan ku sayangi
 
Disaat sedih maupun senang
Tempat ini menjadi tempatku bernaung
Disaat sedih maupun senang
Tempat ini menjadi tempatku bersandar
 
Walaupun orang beranggapan lain
Tapi bagiku tak masalah
Karena yang mereka dilihat
Belum tentu yang sebenarnya
 
Tempat ini akan menjadi tempat terakhirku.....
Tempat dimana ku pulang saat ku butuh tempat pulang
Tempat dimana ku memulai langkah kaki
Dan tempat dimana ku beristirahat dengan damai
 
                                   
Bandung, 23 Februari 2016
 
 
 
Perjalanan Hidup
 
Perjalanan hidup ini seperti puzzle
Terkadang kita dapat menyelesaikannya
Terkadang kita sangat sulit mencocokan potongan
Dan terkadang ada potongan yang hilang
 
Aku merasa sangat heran
Akan rencana tuhan yang dibuat untukku
Aku merasa sangat khawatir
Akan rencana tuhan yang datang tiba tiba
 
Tapi aku yakin.........
Tuhan tidak akan memberikan keburukan
Tuhan selalu memiliki rencana yang tidak pernah terpikir oleh kita
Tuhan akan selalu memberikan sesuatu yang sesuai untuk kita
 
Kita pernah mengalami masalah
Tapi tuhan selalu mempunyai solusi
Kita pernah mengalami musibah
Tapi tuhan selalu memberi jalan
 
Pejalanan yang ku tempuh
Pasti tak akan gagal
Karena tuhan selalu ada
Disetiapku melangkah
                                    
Bandung, 23 Februari 2016
 
 
 
Muhfizh Dzakir Muhammad, umur 18 tahun. Sekarang kuliah di Politeknik Piksi Ganesha Bandung. Lahir dan tinggal di Bandung, tanggal 24 November 1997. Anak pertama dari empat bersaudara. Hobi menulis dan olahraga terutama bola dan basket. Email: muhfizhufi@gmail.com. 
 

Terkini