Ketika Kehidupan Tak Benar-Benar Dimiliki, Seperti Kamu akan Kehilangan, dan 2 Puisi Lainnya

Kamis, 01 September 2016 | 16:41:46 WIB
Ilustrasi. (PATRICIA OBLACK/ugallery.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Ketika Kehidupan Tak Benar-Benar Dimiliki
 
Dalam sumpah yang paling ganas.
Kau melupakan misteri kematian.
Meski kau bersikukuh untuk bilang bahwa kita
tak pernah sungguh-sungguh mengkhianati.
Tapi ada keyakinan yang kau pegang menyeleweng :
bahwa hidup telah ditetapkan
hanya milikmu dan dalam kuasamu.
 
Saat tertekan kau khusyuk dalam doa menjadi seperti sia-sia.
Sebab kau anggap Tuhan seperti robot yang bisa dijalankan
dengan remote.
 
Lagi, kau lupa satu hal, kematian tak dapat kau minta di waktu pilihanmu.
Meski kau telah berhasil melenyapkan nyawa
namun jiwa tak lantas bisa kau usir begitu saja.
 
 
 
Seperti Kamu akan Kehilangan
 
Jiwamu pergi meninggalkan raga di ruang tamu.
Jiwamu seperti tersesat yang sulit mengenali rumah.
Ragamu sendiri bersama sofa usang.
Tertidur kelelahan menunggu  rindu kapan kembali.
Menghidupkan perbincangan yang layu.
 
Di sana ada jendela kecil.
Ragamu bisa melihat kesunyian dari lobangnya.
Mendengar suara rintik yang berasal dari masa lalu.
Ragamu terus berjaga.
Menunggu pintu benar-benar terbuka.
Berharap jiwamu datang tanpa cacat. 
Seperti sediakala.
Seperti senja berwarna merah.
Menyelubungi ragamu bagai awan terbakar.
 
 
 
Rantau
 
Terikat oleh perjalanan tubuh
yang pergi pada gejolak fisik.
Menyatu dalam keramaian psikis.
Demi bukti dan nilai
bahwa realitas harus diraih.
Pada setiap gelapnya, 
malam selalu tampil berbeda.
Memberi transparan tentang kota asal.
Di luar kesadaran akan selalu terbayangkan
tentang kenyamanan yang ditinggalkan.
 
 
 
Serambimu
 
Di serambimu ada napasmu
yang tertinggal sejak dulu.
Saat kau lupa dimana rumahmu
di situlah ada nasehat-nasehat
yang mengendap di hatimu.
Mencermati tingkah lakumu.
 
 
 
Yuditeha. Penulis yang hobi melukis wajah-wajah dan bernyanyi puisi. Buku puisinya Hujan Menembus Kaca (2011) dan Novelnya Komodo Inside (Grasindo, 2014). Aktif di Komunitas Sastra Alit Surakarta. FB: Yuditeha. Blog: yuditeha.wordpress.com 
 

Terkini