PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Enaknya Aku Jadi Apa?
Jadi artis itu enak, ya, uang banyak, pacar? Banyak. Foto rebutan
Jadi pejabat itu luar biasa, ya, beli pulpen satu dapat uang milyaran
Jadi atlet itu puas, ya, sehat? Pasti. Kaya? Jaminan
Jadi tukang becak itu, apa ya, ah tidak perlu dibahas, makan saja lumayan
Enaknya aku jadi apa ya?
Pernah aku dengar dari ibu-ibu rumpi, sebut saja rapat
Artis banyak jadwal, bahkan buang air saja ada jadwalnya
Pejabat selalu dianggap koruptor, bahkan beli air mineral saja dikira uang negara
Pusing, aku pusing, enaknya aku jadi apa?
Atlet? Lelah latihan, menang pertandingan, belum kepastian
Tukang becak? Mengayuh kemana-mana hanya bisa beli mobil-mobilan
Apa aku jadi pencuri saja? Tidak butuh ijazah
Tidak, bapakku tukang becak, aku teruskan saja
Tidak, tetanggaku atlet, aku ikuti saja
Tidak, aku harusnya jadi orang biasa saja, perempuan rumah tangga
Tidak, aku jadi pencuri saja, ah entahlah aku enaknya jadi apa
Apa aku jadi pengangguran saja?
Pengangguran, kegiatan yang tak pernah dicari orang
Ya, kata bapak dan ibu-ibu rapat berbeda dari yang lain itu unik
Aku jadi pengangguran saja, unik, ah gila, ah entahlah
Malang, Juli 2016
Diam Tanda Tanya
Kata orang aku ini bodoh
Bodoh karena mencintaimu tanpa perhitungan
Tapi apa yang harus dihitung dalam cinta?
Bodoh karena terlalu lama mencintaimu
Aku tahu orang ada benarnya
Bagaimana tidak, berulang kali kamu menyakitiku
Tapiaku tetap mencintaimu
Kata orang aku ini hina karenamu
Semua orang tahu, kamu pernah mengacuhkanku
Bahkan kamu pernah tidak menganggapku
Apa ini yang orang bilang bodoh? Hina?
Aku hanya bisa diam
Kata orang cintamu hanya sebatas tanda tanya
Kamu selalu meragukanku. Cintaku, cinta kita
Orang bilang kamu jahat
Bagaiman tidak? Kamu merasa sendiri. padahal kamu punya diriku
Aku sadar kata orang, memang aku bodoh
Kau acuhkan aku, ku sayangimu
Kau hempaskanku, ku memelukmu
Kau tak anggap aku, ku puja-puja dirimu
Aku sadar cintamu hanya tanda tanya
Selama kita bersama, waktu terlewat lebih dari umur balita
Kamu terus bertanya pantaskah aku untukmu
Bahkan kamu tega masih sempat mencari yang lain
Dan sekarang, aku sadar aku hina
Selama bersama, bertemu pun jarang
Ibarat selama ibu mengandung, selama itu kita bertemu hanya tiga kali
Bukan karena jarak, hanya meragukanku, tapi tak mampu melepasku
Malang, Juli 2016
Semu, Selimut Bahagia
Kebahagiaanku hanya sebatas mimpi
Entah mengapa aku merasa tak mampu
Tak mampu ungkapkan yang buatku tak nyaman
Tak mampu katakan aku membenci seseorang
Ketentramanku hanya sebatas wacana
Tenang, damai, tanpa masalah, hanya sampul
Tragis, miris, tanpa ketenangan, isinya
Wacana yang tak pernah terbaca
Garis cintaku hanya sebatas lambang
Tak dapat menyatukan perbedaan
Semu, tak berwujud
Setia tak setia tidak dapat diukur
Harapanku hanya sebatas angan-angan
Tak dapat kuraih
Tak mampu kugenggam
Sia-sia untuk kujalani
Apa kalian tahu cinta itu khayalan?
Dia tidak nyata
Kenyataan hanya selimut khayalan
Dia tidak nampak, tapi terasa
Mungkinkah mimpi membawa kebahagiaan?
Mungkinkah angan-angan membawa harapan?
Tidak, aku tidak mengerti
Bahagiaku adalah angan, mimpiku adalah harapan
Malang, Juli 2016
Laci Tak Sama
Hamparan gunung emas
Hujan berlian
Bentangan tanah luas
Koin-koin berkilauan
Tak sama, dengan suhu pelukanmu
Miliaran waktumu
Suburnya kasih sayangmu
Ibu
Kuundang air mata
Kupatri cinta
Kubuat laci doa
Karena kau tiada
Kediri, Juni 2016
Tumpuan yang Meleleh
Menetes, mengalir deras
Mengkilap tertusuk panas
Mengisi yang kosong
Menutup yang bolong
Ayah
Keringatmu, peluh
Tumpangan terampuh
Menuju puncak ke tujuh
Punggung tajammu
Tangan gersangmu
Kaki rapuhmu
Tumpuan hidupku
Kediri, Juni 2016
Zuni Lilaifi, penulis pemula yang memiliki nama pendek Lila atau kadang hanya dipanggil EL. Kelahiran Kediri, 03 Juni 1995. Sekarang masih menjadi mahasiswa sastra. Bila ingin lebih tahu tentang penulisan seorang penulis pemula seperti Lila, kunjungi saja blognya, lilaemaliza.blogspot.com, facebook ada juga Lila Emaliza.