PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Rasa yang Sirna
Langit tak berbintang dalam cahaya yang redup,,
Tak nampak ceria, tak nampak indah,,
Menyusuri ruang kalbu yang tak terarah,,
Mencoba bersabar namun slalu gagal,,
Apakah aku akan bertahan dalam jiwa yang gundah,,!!
Apakah aku harus hidup ditengah cinta yang terpisah,,!!
Menghantui segala rasa yang tak pernah ku tau….
Adilkah cinta ini,,, adilkah hidup ini,,,!!
Aku,,,
Aku ,,,
Aku lelah dengan semua kehidupan cinta yang slalu menyiksa,,
Slalu ku rasa pedih yang terus menerus ,,,
Langit pun tau apa yang kurasa,,
Awan pun redup lalu meneteskan air mata,,,
Dimana dirimu,,,,,??
Mencinta, memberi, lalu meninggalkanku seorang diri,,,
Kau tau,,??!!
Rasa tak lagi ku rasa,,,
Bahagia telah hilang sirna,,,
Semua ku rasakan karna dirimu,,,
Namun, aku slalu berdo’a,,
Agar kau slalu bahagia selamanya,,,,
Rabu, 24 Agustus 2016
Perpisahan
Bertapak dalam rona kehidupan,,
Warna warni kebersamaan persahabatan,,
Pohon yang berbuah akan berpisah,,,
Namun ku tau,, semua itu akan indah.
Gerbang sebagai saksi aku berbakti,,,,
Meja slalu menerima saat aku malas dan giat,,
Kursi yang slalu mengajarkanku untuk slalu duduk yang tegak,,
Lantai yang slalu kuinjak, ia adalah saksi tapakan kaki ku untuk mencari ilmu,,
Tak pernah aku ingin segela pertemuan harus berakhir singkat,,
Kini semua akan hanya tinggal kenangan,,
Pagi, siang, sore, kulalui dirumah penuh ilmu ini,,,
Namun sekarang, aku harus pulang,,,
Berpisah dengan pahlawan – pahlawan ku yang tak pernah meminta imbalan,,
Berpisah dengan teman – teman yang slalu memberi banyak pengalaman,,,
Berpisah dengan adik – adik ku yang slalu menyemangati dalam segala hal,
Terimakasih untuk semua malaikat – malaikat yang slalu berada di sampingku,,,
Slam hormatku,,
Untuk guru – guru ku,,,,
Salam sayangku untuk adik – adik ku,,
Kita akan berjumpa dilain suasana,,,
Rabu,24 Agustus 2016
Suara Anak Bangsa
Ketika aku melihat langit biru,,
Dan bertapak di tanah yang berdebu,,
Sungai indah yang berada di rawa – rawa hijau,,
Sebagai jembatan yang menghantar malaikat – malaikat kecil yang haus akan ilmu,,
Sekolah,,,
Itulah impian mereka,,
Ketika sepasang mata ini menyaksikan perjuangan anak bangsa,,
Hati teriris-iris, begitu miris jiwa ini..
Kaki yang tak beralas,, seragam yang berwarna tak lagi cerah,,
Tas yang hanya terbuat dari karung beras,,
Namun semangat mereka bagaikan bara api yang tak padam tersiram air..
Aku bangga, mereka sangat gigih,,
Namun mengapa,,??
Para pejabat Negara masih diam,,
Apakah mereka tak sadar,,, ataukah mereka lupa,,,,
Rakyat pelosok tak makmur,,
Kemiskinan yang menjamur,,
Adilkah semua ini,,,???
Jangan biarkan air mata anak bangsa mengalir karena kekurangan,,
Jangan biarkan kegigihan mereka hilang karena tak sanggup,,,
Generasi bangsa jauh lebih penting dari pada mobil mewah,,,,
Jaga mereka,,,
Rawat mereka,,
Karena mereka akan menjadi pengharum nama bangsa INDONESIA,,,
MERDEKA.! MERDEKA.! MERDEKA!
