Air Mata Senja, Genggaman Usang, Lambaian Maaf, Semangat Darah

Rabu, 31 Agustus 2016 | 03:16:35 WIB
Ilustrasi. (Omar Obaid/etsy.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Air Mata Senja
 
Merahberubahjadikelabu
Sejakketukanombak
Di hati sang Senja
Yang setiapadapantai
 
Selamaini
Senjatersenyumria
Tertawabertukarsapa
Menyanyimenantimentari
Sambilmenyisirpantai
 
Tapi
Deraiombakmenghasut
Bergemuruhdalamkalbu
Bersamagejolakhati
Rapuhkansenja yang bahagia
 
Iasadar
Seiringombakberderu
Mengikispasiritu
Air matanyasia-sia
Pantaipastikanmusnah
Iasadar
Walaupunlangittempatiaberpijak
Menyaksikanbutirankenangan
Takberkutikpadawaktu
Yang egoistanpahenti
 
Entahapa?
Hiburanangin yang melambai
Takkanpernahpulangkanpantai
Sang muarakasih saying
 
Biarlah
Samudrapenuhdengan air mata
Penantiansenja
Berjalansepanjang masa
 
 
 
Genggaman Usang
 
Hujandatangdantakpernahpulang
Hinggapseolahtanahkelahirannya
Tapi air itumenusuk
Daratan yang takberdosa
 
Akutakpernahmemberinyaundangan
Jugamembukapinturumahku
Ilmuhitamnya yang bertindak
Meneroboscelah-celahdinding
 
Tiadaguna rasa ini
Usaha ituhanyasatu
Mengalirbinasa
Ataumenangkapkeletihan
 
 
 
Lambaian Maaf
 
Mungkinbekaspijakan kaki
Di atasderetantanahpersaksian
Tiadataramelukiskancerita
Surganerakakita
 
Awanmenghapusmasaitu
Melayangindah, obsesi
Takterlintashukumalam
Ciptaanselalubertempo
 
Takada yang abadi
Inginbertemu, siapberpisah
Semogaberhasil, janganmenyerah
Doakuuntukmu, sekalipun raga initak disisimu
 
 
 
Semangat Darah
 
Selimutgemuruhawan
Meriam, peluru, tombak
Makanansehari-hari
Yang harusdanwajib
Ditelanmentah-mentah
 
Obatgejolaknadimu
Penawarracunperang
Jalanhidup kami
Dada danhatimu
Terkunciamarah
 
Patahkanmerekabuangkoloni
Pelita kami nyawa kami
Merdeka
Merdeka
 
 
 
Almira Hafidzanti Zuraidah, dilahirkan 16 tahun yang lalu tepatnya 25 Oktober 1999. Seorang santri di salah satu pondok pesantren di Mojokerto. Facebook: Almira Hazu
 

Terkini