PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Cinta dalam Senja
Senja menenggelamkan cahaya
Melukis bait demi bait deretan kata cinta
Menyusun rangkaian bintang dengan sinar yang menerpa
Berkelumun dalam ribuan galaksi cinta
Ia hilang tiada kembali.
Ia kembali tiada berarti.
Lantas Cinta apa yang engkau cari dalam senja?
Oh senja berjeda dengan saungan merdu magrib
Yang menyusuk sajak-sajak berirama
Senja mulai berkata tentang cinta
Cinta yang memanggil padaNya sang pencipta
Oh Allah tiada tempat yang mesra
Melain sujud bersajadah di kala senja
Rindu dalam Hujan
Rindu mulai membasuh ke selala-sela hati
Memakan rasa yang tak kunjung padam
Ia larut dalam hujan
Menjatuhkan rintikan-rintikan bahasa rindu
Mengaliran secara perlahan
Senyap syaduh dalam kebisingan yang menentramkan
Rindu dalam Hujan
Menghujat hati yang di bubuhi oleh kata rindu
Membelahai hati melalui rintikan yang berjatuhan
Akankah rindu itu kau abaikan?
Rindu yang selalu menghunus nadi
Menenggelamkan semua rasa
Aku mati rasa, Mati Rasa dalam Rindu dalam Hujan
Masihkah kau tak baca tanda-tanda Rinduku?
Oh kekasih dalam Hujan
Sahabat dalam Cinta
Engkau begitu istimewa
Selalu menyapa hatiku yang di rulung duka
Selalu menelirik di sela hati yang suka
Menarik secarik kertas putih
Melukiskan aneka cerita tentang kita
Tantang kita dalam cinta
Sahabat dalam cinta
Ia mulai menelan pikirku
Membuih hati yang kencar kencir
Kamu sahabat
Adakah sahabat dalam Cinta?
Aku mencinta sahabatku cinta
Aku merindu sahabtku cinta
Tapi, kita terbisat dalam roda
Mengoyah hati sampai ke ubun-ubun
Tiada ada sahabat dalam cinta
Aku benar-benar mencinta
Memiliki rasa yang perlahan menenggelamkan rasa
Mengoyakkan persahabatatan yang memenara
Salahkah aku cintamu sahabat?
Cinta yang mengekang aku dan engkau
Lalu mengusaikan kita
Mengundang luka dan tangis yang mengenyamuk
Maaf, Jika mencinta.
Maaf. Ada sahabat dalam cinta
