Untuk Malaikat yang Selalu di Sisiku, Untukmu, Kegelisahanku

Rabu, 31 Agustus 2016 | 03:01:50 WIB
Ilustrasi. (Arturo Leal/saatchiart.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Untuk Malaikat yang Selalu di Sisiku
 
Ibu 
Setiap hembusan nafasku
Setiap langkahku
Nasihatmu selalu bersamaku
Tuturmu pun menuntunku
kala dulu 
ketika aku kecil
Ketika aku belum mampu berdiri, 
belum mampu untuk memanggil namamu
Ketika itu kau memelukku,
Engkau merangkulku dengan segenap cintamu
Saatku mulai dapat berjalan
Saatku terjatuh, kau berlari
Segera mendekapku
Hangat tubuhmu menjagaku
dari setiap dingin malam yang menyengat tubuhku
bahkan engkau rela untuk semalam menjagaku
dikala aku demam, dikala aku sakit
dikala aku membutuhkanmu
engkau selalu ada untuk memberikanku 
setiap tulus kasihmu
bahkan tak jarang 
kala aku mulai mengerti,
engkau dimenangis di setiap malam
untuk memberikan doamu kepadaku
kepada setiap anakmu
agar kelak mereka menjadi orang yang baik
setiap tetes pilumu setiap rintih doamu
ku dengar, kuresapi dalam pikirku
engkau adalah seorang malaikat yang
ada disetiap sisi anak di dunia ini ibu
karena kasihmu yang tulus dengan
segenap ragamu rela berikan nyawamu 
ketika berusaha membawaku menuju dunia ini
dalam sukaku dalam dukaku 
kaulah ibuku yang selalu menemaniku 
terimakasihku kepadamu ibu
yang telah menyinari hidupku menuntunku
mendidikku terimakasih ibu
kasihku kepadamu tak akan pernah terganti
sampai kapanpun ibu
engkau yang memberiku semangat 
dikala aku gagal, dikala aku bersedih
engkau tak pernah pergi selalu mendampingiku
ibu
yang tak pernah mengeluh disetiap masalah 
yang engkau miliki kau simpan rapi
senyummu di balik setiap bebanmu
menghiburku dikala hatimu menangis
masih dapat tertawa 
ibu aku tau 
aku mengerti semua itu
begitu kuat begitu kuatnya 
engkau ibuku..
walaupun kini engkau tlah tiada ibu
akan selalu ada didalam hatiku
wahai ibuku
kini semoga engkau 
bahagia disisiNya
Aamiin
 
05-05-2016
 
 
 
Untukmu
 
Setiap hembus nafasku akanNya
Mewakili degub jantungku untukNya
Segala puji syukurku kupanjatkan kepadaNya,
Ya Allah ya Karim, ya Rahman hu ya Rahim 
Atas segala berkatnya dan rahmat yang dikarunikan untukku
Alhamdulillah, syukur yg kuucap, karenaNya mengirimkanku dirimu
Sebagianku untuk melengkapi hidupku, 
di dalam kesendirianku..
Dengan ujian yg diberikanNya untuk mendapatkanmu seutuhnya, untuk berlayar menempuh perjalan dunia untuk mncapai labuhan terakhirku dan dirimu..
Kukuatkan azamku,, bjsmillairrahmanjrrahjm,, ku niatkan
untuk mematrikan namamu dipjkiranku
Yg slalu kau datang di setjap mmpiku dikala tdurku  
Tak akan lelah tanganku ini menengadah kepada Rabbku disetiap sujudku dan setiap butir airmata dan usahaku...
Untukmu...
Untukmu yang membawa sebagian nafasku
 
30-06-2016
6.35 a.m
 
 
 
Kegelisahanku
 
Lambat, detik waktu yang bergulir
Memecah senyap dalam lamunanku,
Sudah terlepas benang merah yang menjadi batas, antara perasaanku dan rasa dihatimu
Di laju perjalanan, yang berputar
Memakan tiap jengkal jalan
Untuk mencapai tujuan
Kau munculkan gairahku
Untuk menuliskan beberapa kata yang tak pantas kau dengar
Dalam setiap pucuk dan lariknya yg penuh bualan sebuah kerinduan
Yang menusuk hingga sumsum tulang belakang, 
Sudah cukup rindu ini aku simpan dan mmbeku di benak dan pikurku
 
Mutiaraku..
 
2-6-2016
 
 
 
Rizky Chandra Ariesta, biasa dipanggil Chandra. Lahir di Kediri, 3 Agustus 1996. Anak ketiga dari tiga bersaudara. Masih bersekolah di Surabaya. Dapat dihubungi melalui email chandraariesta97@gmail.com.
 

Terkini