PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Memeluk Harapan
Aku jadi apa?
Aku jadi apa?
Melewati dinginnya mimpi, Cahaya cita-cita meredup
Terhalang tembok restu, Mimpi jatuh kejurang duri
Aku semakin kencang berlari mencari harapan baru
Tapi aku.... Aku jadi apa?
Aku jadi apa?
Kehilangan jejak mengejarnya, Ketinggalan
Tersesat, di hutan penyesalan dan putus asa
Berhenti bejalan namun
Gelora keberhasilan membuatku semakin mengecil
Tapi aku.... Aku jadi apa?
Aku jadi apa?
Malam menampakkan diri
Mimpi dijurang memanggil namaku, Semakin lumpuh melihatnya terluka
Berusaha menggapaikanya namun, Lelah menyapa
Terperangkap oleh jaring cinta menggantung, Membuatku terbang
Melayang menonton kebahagian
Menangis menjerit melihat mimpi makin ditelan waktu
Aku jadi apa?
Aku jadi apa?
Keyakinan berpihak kepada mimpi, Jiwa terjatuh setengah mati
Duri-duri tak ku hiraukan, Desihan berbisa aku acuhkan
Ketika restu menyumpahi dan Lemparan batu menghantam
Ku berada di alam bawah sadar, Aku tersenyum
Hangat yang kudapat dari pelukan cita-cita
Berteburan alang-alang kedamaian
Beterimakasih kepada cinta dipusat hutan
Hingga denyut nadi berhenti berirama
Di jalan membawa cinta mimpiku kepuncak
Binder
Setitik tetesan pena, bukti kebenaran
Mengintip perdetik pria berdasi rapi
Mengungkap kejadian
Mengumbarkan tipu muslihat
Tapi itu dulu, Tidak sekarang
Tak ada arti beribu-ribu lembaran kenyataan
Apalagi hanya beberapa coretan binder
Terlena, terpedaya, menikmati kertas keberunungan
Seolah-olah dia adalah pemilik nyawa
Menentukan semuanya, mengubah segala kelakuan
Ini dunia atau meja judi
Pria berdasi rapi duduk manis, diam tanpa suara
Dengan mudah mencairnya kertas bernilai ke perutnya
Aneh dirimu
Segitu manis memakan kami secara diam-diam
Tak ada hatikah kau pria berperut buncit ?
Kami kehabisan darah berpikir, demi seratus perak
Buah cinta kami, rela menyerahkan nyawa demi kau
Cawan Merah
Gelora percikan api semangat
Mencair Cawan Merah ditengah keramaian
Paring bambu melayang-layang
Menghapus debu kesangsaraan
Menyikat penderitaan
MERDEKA... MERDEKAAAAAAA
Para pendekar bersuka cita
Merah Putih mewujudkan diri
Terpancar senyuman di gubuk-gubuk
Tanah Air
Tanah Airku. INDONESIA
INDONESIA Jaya
Cawan Merah...
Merah mu menyatu Merah Putih
Tanpamu Merah Putih tak bisa bangun
Tanpamu Merah Putih tak akan ada
Pengabdian Merahmu tak akan lekang oleh waktu
Walau Cawan telah berada dalam perut bumi
Mabruka Zakirah Azzahra, biasa dipanggil Zakira. Lahir pada tanggal 20 Oktober 1997 di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari Bapak H. Ahmad Firdaus dan Ibu Hj. Siti Faridah,S.Ag. Bertempat tinggal di Jl. A. Yani Desa Sei Buluh Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Saat ini sedang menetap di Asrama Putri UIN Syarif Hidatlyatullah Jakarta Jl. Ibnu Taymiyah IV No 162 Pisangan Ciputat. Ia merupakan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Pendidikan Bahasa Inggris semester 3. Bisa dihubungi melalui email: mabrukazakirahazzahra@gmail.com dan Facebook: Mabruka Zakirah Azzahra