PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Balada Nasib Anak Palestina
Suara langkah kaki mungil terdengar lirih
Melewati puing-puing bangunan
Yang telah rata dengan tanah kering
Baju lusuh, badannya kurus
Wajah cantiknya juga sudah tak terurus
Meloncat kesana kemari dengan penuh riang
Namun ia nampak bingung, linglung
Sejenak kemudian ia berhenti
Dipungutnya sisa kenangan yang bercampur debu
Kaki dan tangannya langsung bergetar
Mata birunya menatap sendu
Pada bangunan tua yang tinggal kerangka baja
“Abi, Umi, kalian dimana?”
Suara paraunya terus saja memanggil
Memecah keheningan kota mati
Dan hujan kembali menyapa
Hingga membentuk sungai kecil di pipi putihnya
Gadis mungil berambut pirang itu
Tak pernah takut meskipun musuh
Sedang mengintai dari balik mobil besi
Tubuh kekar mereka telah siap siaga,
Untuk angkat senjata
Kudus, 10/06/2016
Penerus Perjuanganmu
Apa yang bisa kau berikan pada bangsa ini, saat usianya sudah tidak lagi semuda dulu?
Pertanyaan sederhana tapi membuat hening seketika
Wajahku tertunduk malu lalu
Hatiku bergumam : Apa? Aku belum bisa memberikan apapun untuknya!
Menyesal! Disaat yang lain sudah bergerak mengapa aku masih saja diam?
Mengapa aku masih setia menjadi teman kemalasan
Ah! Hidup seperti apa ini
Aku telah mengecewakan perjalanan panjang pahlawan
Yang rela gugur dimedan perang untuk merebut kemerdekaan
Ku coba memanaskan api semangat dalam jiwa
Mengingat semangatnya yang berkobar saat membebaskan negeri tercinta
Dan aku sadar bahwa perjuangannya belum berhenti
Ada banyak tantangan yang harus di taklukkan di masa depan
Dimana pikiran lebih diandalkan daripada kekerasan
Aku, Kita semua adalah penerus perjuanganmu
Menjadikan bangsa ini terus maju dan berjaya
Membebaskan dari tikus-tikus berdasi yang ingin membuat miskin bangsa
Kudus, 20.08.2016
Suasana Kemerdekaan
Riuh gemuruh orang merayakan hari jadimu
Dari yang muda hingga tua menyingsingkan rasa malu
Meski pula dari berbagai suku
Mereka membaur menjadi satu
Mengikuti berbagai lomba seru
Tak perduli badannya harus kotor dan menjadi bau
Yang terpenting senyum tetap mengembang
Hati merasa senang
Walau hadiah gagal di genggam, namun
Semangat kebersamaan dapat dirasakan
Inilah suasana kemerdekaan yang sungguh menggembirakan
Dinantikan oleh semua rakyat hingga ke pelosok negeri
Kudus, 20.08.2016
