Jatuh Cinta, Bayangan, 17 Agustus, Sang Pekerja, Veteran

Selasa, 30 Agustus 2016 | 02:41:44 WIB
Ilustrasi. (Rebecca Taber/saatchiart.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Jatuh Cinta
 
Ku pandang wajah itu.
Damai dan menghanyutkan.
Setiap kali ku curi pandang pada sang
pujaan.
Hati ini berdebar kencang
dag dig dug...
 
Merah pipi ini melihat senyumnya.
Dingin tangan ini ketika menyentuh lengannya.
Mendengar suaranya
mengalun indah di telingaku.
Seperti musik yang merdu.
Seperti nyanyian tiada duanya.
Oh.... seperti inikah jatuh cinta ?
 
 
 
Bayangan
 
Kau seperti mimpi buruk  yang kadang merasuki pikiranku.
Berbisik dalam hatiku seperti kegelapan
yang menyelimuti aku.
Aku pikir semua hanya halusinasi.
Tapi ini adalah kenyataan.
 
Aku berpikir, kau adalah bencana.
Tapi aku terbayang, bersamamu aku tak sendiri.
Kau selalu mengikuti kemana langkah ini pergi.
Seperti itulah dirimu.
 
 
 
17 Agustus 
 
Hari yang bersejarah, seluruh negeri berbahagia.
Dari sabang sampai merauke
sang saka merah putih berkibar dengan kokohnya
Anak bangsa negeri ini
bersatu padu mengumandangkan
“merdeka bangsaku, berjaya dirimu”.
 
Merah putih seperti darah dan tulang anak bangsa
Indonesia adalah tumpah darah pemuda-pemudi
Wahai anak bangsa, singsingkan lengan bajumu
tegakkan kepalamu
Katakan kepada dunia, inilah negeriku
inilah tanahku, tumpah darahku
NKRI harga mati
 
 
 
Sang Pekerja
 
Aku bukan seorang pujangga 
yang pandai merangkai kata.
Aku juga bukan seorang komposer
yang pandai merangkai sebuah harmoni.
Aku hanya seorang makhluk biasa.
 
Jari jemariku setiap saat kotor
dan bajuku lusuh berdebu.
Kakiku selalu berbau dan sepatuku
hanya beralaskan kardus didalamnya.
 
Tidak ada hari tanpa keringat..
Tidak ada hari tanpa bekerja.
Dalam punggung ini terbawa beban setiap saatnya.
Dan akan berakhir ketika matahari berganti dengan bulan.
 
 
 
Veteran
 
Kau mulai menua
Kekuatanmu mulai melemah
Tapi jiwa dan ragamu
Masih kuat seperti dulu
 
Masa mudamu penuh perjuangan
Dan masa tuamu penuh kenangan
Kau bersama sejarah
Merebut kemerdekaan
Demi masa depan anak bangsa
 
 
 
Nuliati, anak pertama dari dua bersaudara, dilahirkan 19 tahun yang lalu di Sepang Simin, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah tepatnya pada tanggal 18 Januari 1997. Menetap di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. IA dilahirkan di keluarga yang biasa-biasa saja dan segala sesuatunya tercukupi. Dari kecil sampai SMA hanya ada sedikit prestasi yang saya miliki misalnya juara 1 paduan suara pekan pemuda, juara 2 CCA ketika SD, mengikuti kegiatan akademik dan non-akademik dari tingkat kabupaten sampai tingkat provinsi. Suka membaca berbagai macam buku tapi kebanyakan buku yang ia punya adalah novel, buku kesehatan, resep dan ilmu filsafat. Ia juga suka memasak, olahraga, menonton anime, makan, termasuk travelling. Ia seorang mahasiswi jurusan bahasa inggris, yang merantau ke ibu kota demi menuntut ilmu.
 

Terkini