Malam Purnama, Rindu, Jangan Tanya Kenapa?

Selasa, 30 Agustus 2016 | 01:53:05 WIB
Ilustrasi. (Lydia Makepeace/pinterest.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Malam Purnama
 
Nyanyian sepi, dendangkan suara jangkrik disela sendiri
Malam menghantam, seakan ia perkasa yang menelan cahaya
Semilir angin, hembuskan sunyi
Namun rembulan dalam pelukan cahaya masih menawarkan sejuta tawa
Lingkaran sempurna, warnai kemerlip bintang-bintang
Tunjukkan pada malam, cahaya masih ada
Meski ada kala, kepekatan menyelimutinya
Tapi begitulah wujud ada
Ia meghilang namun tetap disana
Ia tak terlihat namun ia ada
Malam akan menunjukkan segalanya, lewat mimpi dan sedikit memori.
 
Banjarmasin, Agustus 2016
 
 
 
Rindu
 
Terpejam, menghilang
Hamparan pasir putih yang menghadang
Sementara ombak masih hempaskan sang karang
Suara angin bisikkan kesunyian, sampaikan pesan kerinduan
Pada jiwa yang tertahan berbatas ruang
Berharap mimpi hadirkan pertemuan
Atau terbangunkan pelukan pantai yang basahkan badan
Tapi nyata hanya diam
Fatamorgana hanya tawarkan sejenak kebahagian
 
Banjarmasin, Agustus 2016
 
 
 
Jangan Tanya Kenapa?
 
Aku wanita yang bicara di balik sembunyi rasa
Harapkan dunia tau inilah aku
Dengan seribu ragu, akan akhir jalanku
Dunia yang diam adalah sebuah ketidakterimaan
Semantara keributan adalah sebuah penghinaan
Jangan tanya kenapa?
Bagiku begitulah adanya
Seperti jiwa-jiwa dalam tidur yang melayang entah kemana
Hapuskan ingatan dalam sadar
Jangan tanya kenapa?
Karena ada saat dimana tanya tak inginkan penjelasan
Saat itulah ia inginkan pengertian
 
Banjarmasin, Agustus 2016
 
 
 
Widiawati. Lahir di Martapura, 20 Januari 1994. Ia anak bungsu dari tujuh bersaudara. Sekarang tinggal di Banjarmasin untuk melanjutkan kuliah di jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.
 

Terkini