PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Bunda Tersayang
Di kala pagi engkau berjuang
Mencari sesuap nasi untuk anak-anakmu
Sungguh perih hati ini
Andai aku dapat membantumu
Engkau bekerja tak kenal lelah
Seorang ayah yang tidak bertanggungjawab
Kini kaulah yang menanggung beban keluarga
Oh bunda tersayang
Bunda...
Kutahu hatimu begitu terluka
Kutahu susahnya engkau mempertahankan hidup
Demi anak yang sangat kau cintai
Sungguh besar perjuangan dan kasih sayangmu
Aku akan berjanji padamu bunda
Suatu saat nanti akan membahagiakanmu
Ya tuhan...
Tolong bantu bundaku dalam mengais rezeki
Kesedihanku
Ketika dentum berbunyi
Hatiku menjadi pilu
Kulihat mereka menikmati santapan
Namun, kuhanya terdiam seorang diri
Kusadari mereka orang-orang berkelas
Yang hidupnya selalu berwarna indah
Namun, diri ini tidak seperti mereka
Hidupku penuh dengan linangan air mata
Setiap detik kuberharap
Dengan kesungguhan hati aku bertekad
Melewati berbagai rintangan hidup ini
Akan terus berjuang menggapai cita-cita
Hanya satu yang kupinta
Kumohon doa darimu bunda
Agar anakmu ini meraih kesuksesan
Kelak dapat membahagiakanmu
Rumahku Nerakaku
mata ini selalu meneteskan air
sebagai ungkapan suasana hati yang amat dalam
andai saja mereka mengetahuinya
betapa tersiksanya batinku disini
Sungguh aku tak menyangka
Begitu besar cobaan yang menghampiri
Satu hal yang terbesit dihati
Dapatkah aku merasakan sedikit saja ketenangan disini
Wahai pemilik alam
Mengapa orang tuaku selalu berselisih
Membuat keadaan kian hari memburuk
Tidakkah mereka mengingat buah hatinya?
Ingin aku leraikan permasalahan ini
Namun apalah dayaku
Tubuh ini masih terlalu mungil dimata mereka
Oh tuhan, aku hanya bisa berdoa
Kesepian
Ku ingin mencurahkan lagi keadaan ini
Pada sosok makhluk yang sangat mengertiku
Namun, ku lihat kau telah tertidur disana
Kini ku terdiam bagai tiada arti
Teringat saat mengobati luka di kakimu
Sampai kau dapat berjalan kembali
Kini hanya bayangmu yang selaku hadir di mataku
Andai aku dapat mengikutimu
Sayang...
Sudah terlalu lama kau pergi
Sudah terlalu banyak kisah yang ingin kusampaikan
Namun, apalah dayaku kini
Hanya dapat kutuliskan dalam buku diary
Hadir dirimu menenangkan hati yang luka ini
Karena aku selalu merasa sepi disini
Bagiku kau adalah sahabat sejati
Sungguh tidak akan pernah aku mendapatinya lagi
Tuhan...
Izinkan aku untuk menemui kembali
Walaupun di alam yang berbeda nantinya
Disini ku selalu merindukan hadirnya untukku
Dessy Morita adalah gadis kelahiran Peuniti, sebuah desa di Banda Aceh, pada tanggal 14 Juli. Menyukai dunia tulis menulis sejak di bangku Madrasah Tsanawiyah.