PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Ispirasi Berawal
Inspirasiku karena mereka
Menatap liku hidupku juga karena mereka
Aku ada di dunia ini juga kerena mereka
Dari tak tahu menjadi tahu
Kecilku di manja-manja
Remajaku dituntun bina
Sehingga ku dapat berfikir dewasa
Inspirasiku karena mereka
Mereka, “ayah bunda tercinta”
Ayah, lelahmu penuh keikhlasan
Tiada keluh, tiada keresahan
Bunda, tulusnya rayuan
Dalam kelembutan, amarah dan ketegasan
Inspirasi awal hidup ini
Untuk wajah-wajah cinta ayah bunda
Yang selalu bersemayam direlung jiwa
Kawan
Kawan…
Ceria kita bersama
Sedih kita bersama
Berimajinasi tanpa batas juga bersama
Aku butuh engkau
Engkau pun butuh aku
Kini waktu terus berjalan
Kita semakin dewasa
Mencari, menggali
Menempuh jalan hidup, kemampuan diri
Aku ingin sukses
Engkau juga begitu
Kita terpisah kawan…
Dalam jauh kita merindu
Dalam jauh terbayang kenangan lalu
Namun inilah hidup
Pertemuan dan perpisahan
Kini hanya bayang-bayang mu kawan yang slalu terbayang
Lewat khayalan menembus cakrawala pandangan
Berdo’a bersama merajut impian
Seindah Hati yang Redha
Sejauh mata memandang
Tarikan nafas tanda penghormatan
Bersyukur karunia-Nya
Lambaian pepohonan menyemai sejuk rasa di hati
Hilir angin, syahdu kenikmatan udara tanpa beli
Saat hati ikhlas
Betapa indah semua yang terhampar di bumi
Saat hati ikhlas
Betapa beruntungnya diri ini
Saat hati redha
Apa yang di lihat seakan bersahabat
Saat hati redha
Iman akan semakin merekat
“Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu ingin dustakan”
Siapa Juaranya?
Di sini berdiri sendiri
Melamunkan berbagai tanda tanya
Di sini berdiri sendiri
Menatap ke depan berkaca-kaca
Adakah hidup ini selamanya?
Aku masih belum mengerti
Adakah mata ini akan memandang selamanya?
Aku berusaha untuk memahami
Mereka yang tua akan pergi
Orang muda juga pergi
Pergi tak akan kembali
Meninggalkan kefanaan ini
Apakah yang dicari?
Kaya, tampan, pangkat
Sungguh, bukan itu yang dicari
Yang selebihnya akan membuat diri mengumpat
Bermula dari start, finish akhirnya
Itulah hakikatnya
Seperti pelari yang ingin mencapainya
Gelar juarapun jadi miliknya
Juaranya……
Apabila menjadikan akhirat tujuan utama
Sedang dunia hanya saluran ekspresi sementara
Mempesona Negeriku
Gelar membanggakan tersemat indah untukmu
Nuansa hijau menyegarkan pandangan mata
Kau buat mereka datang menyapamu
Duhai negeri zamrud khatulistiwa
Nyata dan benar Indonesiaku
Menyenangkan hati keindahanmu
Adalah simpanan kekayaan alam
Sawah, laut, gunung cinta untukmu mendalam
Kaulah anugrah ciptaan Tuhan
Untuk dipertahankan
Untuk dilestarikan
Mengabdi, membela negeri yang mempesona
INDONESIA
Husna Fadilah, biasa di panggil Husna atau Usna. Kadang juga dipanggil Us-us, panggilan sayang pada waktu SMA dulu. Anak kedua dari tiga bersaudara, dan juga anak perempuan satu-satunya. Dilahirkan di desa Pintu Air, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, 2 Maret 1995. Sekarang tinggal di Pekanbaru, di Kulim Km. 16 bersama Shohib dan keluarganya. Lulusan sekolah dari SMA Negeri 1 Pangkalan Susu, Langkat. Dan sekarang sedang melanjutkan kuliah di STAI Diniyah Pekanbaru, mengambil program S1 Pendidikan Agama Islam. Ia suka baca buku terutama buku tentang motivasi dan juga menyanyi. Bisa dihubungi via Facebook: Husna Fadhilah, IG: dhilahusna, Twitter:@fadhilahHusna dan email: husnahusus@yahoo.com dan juga gmail: husna.itu.dhila@gmail.com.