Bahagia Dalam Luka, Aku, Sisa, Balon

Jumat, 26 Agustus 2016 | 06:04:55 WIB
Ilustrasi. (Ricci/crepepaperstore.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Bahagia Dalam Luka
 
Samar-samar bayangan mengelabui pandanganku
Darah terpatri jelas
Bahkan paku menembus batu dihadapan
 
Tidak!
Ini bukan sesuatu yang dinamakan takdir
Bukan!
Tak ada kata pilihan
 
Dibalik bayang simpul senyum terangkat
Menyembunyikan nelangsa hati yang menganga
 
 
 
Aku
 
Siapa aku?
Namaku?
Sekedar rangkaian kata penoleh pandangan
Siapa diriku?
Bukan itu yang aku mau
Ini aku, bukan orangtuaku, bukan temanku!
Merana sukma mencari raga
Melalang buana tanpa jejak
Dan aku tersesat!
 
 
 
Sisa
 
Sang kucing penunggu sisa
Tak berkutik dipojok ruangan
Duduk manis menunggu bagiannya
Sang tikus pencuri sisa
Bergerak lihai dibalik tirai
Tanpa membawa bayangannya
 
Sang kucing penunggu membunuh tikus pencuri
Dengan alasan kokoh dipikirannya
Manusia tidak akan membasmi tikus
Dengan makanan ditangannya
 
 
 
Balon
 
Balon mengembang di taman
Sentuhan udara dan gemersik pepohonan meniupnya
Balon mengempis di rumah
Hening tak kalah menyapu dan menghisapnya
Pecah piring dan suara tangisan
Memecah keheningan
Dan…
Hilang aroma kehidupan.
 
 
Adya. Begitulah orang menyapanya. Ia adalah seorang gadis yang melalang buana jauh dari kampung halamannya. Mengembara demi mencari picisan jati dirinya entah itu di bangku perkuliahan atau di alam bebas. Ia sering menyunggingkan senyumnya kepada semua orang tapi tak urung pula Ia menangis seperti manusia kebanyakan. Jika ingin masuk di salah satu lembar kehidupannya, hubungi saja Ia lewat nuruladyanti@gmail.com.
 

Terkini