Keberadaanku, Harus, Bangga

Jumat, 19 Agustus 2016 | 04:02:44 WIB
Ilustrasi. (Agnes Cecile/vi.sualize.us)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Keberadaanku
 
Kini, yang tersisa hanya harapan untuk hari kelahiranku..
Setelah semua yang terjadi, aku tak lagi berharap keberadaanku dapat menembus ruang dan waktu.
Setelah semua duka, terhina dan di caci maki yang terasa hanya sakit! Sakit yang selalu bersemayam dalam hati dan pikiranku.
Aku tak lagi menginginkan semua yang ku impikan dulu..
Aku terpuruk, aku terjebak dalam gua yang sangat dalam! hingga kurasa tak mungkin untuk kembali.
Akupun tak punya harapan…
Aku terpaksa membiasakan hidupku, mencoba menikmatinya dan hidup di dalamnya. Walau aku menjalaninya seperti mayat hidup.
Aku tak pedulikan semuanya, aku tak menghiraukan apapun jua.
Sampai tiba harapan terakhirku, November 2015 silam, hari kelahiranku.
Ternyata saat itu aku tahu bahwa sakit yang selama ini hanya lika-liku kehidupan yang akan menjadikanku lebih dewasa.
Semua menyanyangiku, tak satupun yang bahagia bila aku terluka, tak satupun yang menginginkannya.
Aku salah, aku takkan lagi menyerah.
 
 
 
Harus
 
Sebagai pejuang, pejuang untuk mencerdaskan bangsa.
Aku sempat menyerah…
Menyerah dari kerasnya cobaan untuk melaksanakan tugasku.
Aku tersudutkan! Aku di acuhkan, dan banyak perlakuan tak adil yang ku dapatkan.
Tapi aku… harus bertahan! Aku harus berjuang!
Aku tahu, perjuanganku sedikitpun tidak dapat mengimbangi perjuangan para pahlawa Bangsaku, yang merelakan nyawanya untuk Tanah Airku! Hingga kini aku dapat menikmati indahnya kehidupan.
Aku harus melaksanakan tugasku
Aku, kini sangat bangga dengan tugas yang ku emban.
Akan ku jadikan diriku dan perjuanganku setara dengan perjuangan pembela Bangsaku.
Yang akan selalu terkenang dan terukir indah, setidaknya dalam catatan perjuanganku.
Aku harus berjuang! Aku adalah pejuang..
Dan akupun yakin bahwa Kaupun seorang pejuang.
Buktikan dirimu! Ku buktikan perjuanganku. Karna itu adalah ke”harus”anku
 
 
 
Bangga
 
Aku hidup dengan rasa bangga.
Bangga akan Kelahiranku ketanah negeriku yang amat subur.
Bangga akan lahirnya Kemeredekaan Bangsaku.
Bangga akan Keinginanku dapat menuliskan kisahku, menjadi syair-syair yang mampu membangkitkan semangat dalam diriku.
Bangga akan puisi-puisiku yang kutulis dengan penuh kemerdekaan.
Aku… begitu bangga!
Aku menikmati setiap prosesnya, bahkan untuk dapat menyentuh Keyboard pada Laptopku.
Aku lahir!
Aku merdeka!
Aku bangga dengan itu semua.
Bagaimana denganmu kawan?
 
 
 
Anijar Hapni Siregar, lahir di Suka Makmur, pada tanggal 28 November 1991. Tinggal di Kepenghuluan Akar Belingkar, Kecamatan Tanjung Medan. Bekerja sebagai guru di salah satu Sekolah Dasar di Kepenghuluan Akar Belingkar.
 

Terkini