PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Langit
Sejauh mata memandang
Ada dirimu yang indah menawan
Membentang seakan tiada batas
Melewati samudra dan kota-kota
Kau adalah sebuah Mahakarya
Yang tak pernah tersaingi di dunia
Rupamu begitu menenangkan batin dan jiwa
Membuat siapa saja terpana
Ingin sekali ku berkata
Oh Terima kasih Sang Pencipta
Atas karya-Mu yang luar biasa
Debu di Pinggir Jalan
Ku berharap….
Janganlah engkau sembunyikan suara hatimu
Aku tahu apa yang kau rasakan
Pedih dan penuh penderitaan
Tak satupun yang menyadari
Sosok malang yang satu ini
Menunggu dan menunggu tiada pasti
Kekuatan berkat Sang Illahi
Malam yang kian berjelaga
Tiada membuatmu putus asa dalam pencarian
Hati siapa yang tak terenyuh
Melihat pengorbanan yang kau lakukan
Besok Senin
Kelabu, haru biru, canda tawa maupun duka lara
Semuanya terjadi begitu cepat
Layak seseorang membalikkan telapak tangannya
Sangat sulit untuk dihindari
Begitu juga dengan kedatangan hari
Di mulai pada hari ini
Hari dimana semua terlarut dalam kegembiraan hati
Seakan lupa dengan esok hari
Hari yang kebanyakan mereka benci
Oh sial bukan kepalang
Hari esok akan datang
Indonesiaku
Kau adalah tempatku berlindung
Sejak ku membuka mata hingga akhir menutup mata
Oh negeriku tercinta, betapa aku sangat mencintaimu
Beribu-ribu pulaumu
Beribu-ribu sukumu
Namun hanya kesatuanlah yang membuat kita sama
Disini
Negeri Ibu Pertiwi Nan Kucinta
Tanah Airku
Nusa Bangsaku
Indonesiaku
