Tak Mundur, Akulah sang Pengarung Altar, Mati Terhormat

Senin, 15 Agustus 2016 | 16:38:10 WIB
Ilustrasi. (rebloggy.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Tak Mundur
 
Ku suarakan orasi keadilan
Berkobar dibawah tangisan gelandangan
Mencari sesuap nasi
Untuk makan anak dan istri
Mengapa mereka begini?
Mungkin sepoi awan tahu jawabannya
Disini kutancapkan
Gemuruh gong-gong kearifan
Tak mundur walau sejengkal langkah
Demi nurani dan amanah
Diantara darah dan menyerah
Telah jelas mana yang ku suka
Tak gentar ku pada seribu pedang
Sebab nyanyianku adalah kebenaran
Tak mengapa
Jika mati dalam juang pesakitan
Hidup tak ada guna
Bilamana tumbuh subur kebiadaban
 
Wonosobo, 31 Januari 2016
 
 
 
Akulah sang Pengarung Altar
 
Disini masih ku menatapmu
Semampu mata tajam memandang
Jangan kau hakimi
Ombak kasih tak bersalah
Melambai tahta singgasana hati
Terkhusus gadis kecil laksana dewi
Akulah Arjuna yang kau cari
Seutas tali selendangmu yang hilang
Cintaku adalah keikhlasan
Rintik hujan dalam kemarau panjang
Jangan kau patahkan
Satu arang tak pernah lapuk atau mengusang
Jika kau tanyakan hartaku?
Cintaku adalah kemewahanku
Semerbak mawar di kuil tua
Harapanku tak lekang zaman
Jangan kau matikan
Angan pujangga dimabuk rindu
Tak boleh kau ucapakan
Sepatah kata isyarat penolakan
Mari bekicau riang
Berlaga dengan sejuta elang
Akulah sang pengarung altar
Insan penakluk mahkota emasmu
 
Temanggung, 2 Agustus 2016
 
 
 
Mati Terhormat
 
Jangan kau kerdilkan mimpi
Luapkan asa yang terpenjara
Kau sakit?
Itulah benih kejayaanmu
Kau menyerah?
Malulah pada semut di bentala
Pantang berbalik arah
Pantang mengkhianati diri
Mutiara tak muncul di permukaan
Puncak Lawu perlu pendakian jua
Acuhkan saja sedikit darah
Biar ia sirna memusnah
Jangan hiraukan ocehan burung dungu
Anggaplah debu yang segera lalu
Dan bila kau gugur ditengah marga
Bersyukur tak mati dalam diam
Mati terhormat itu indah bukan?
Pejamkan mata dalam kesucian harapan
Tak apalah
Langkahmu niscaya abadi terkenang
Sebab jiwamu tak pernah mati dan hilang 
 
Jombang, 6 Mei 2016
 
 
 
 
Mutakim, lahir di Wonosobo, 31 Januari 1996. Saat ini tercatat sebagai mahasiswa semester 2 jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI) di STIT Al-‘Urwatul Wutsqo Jombang. Ia juga aktif menjadi santri di lembaga yang sama. Ia merupakan alumni SMK Wiratama 45 Wonosobo jurusan Akuntansi.
Semasa SMA, ia merupakan pemuda yang aktif belajar di berbagai organisasi sosial. Anak ketiga dari lima bersaudara ini juga pernah menjadi ketua Forum Pelajar Muslim Wonosobo (FPMW) dan Ikatan Remaja Masjid (IRMAS) di kota asalnya. Saat ini, ia aktif menulis di majalah D’Masker bersama teman-teman sebayanya. Baginya, menjadi santri dengan jadwal kegiatan yang padat bukan halangan untuk berkarya. Di bidang kepenulisan prestasinya antara lain dan juara I Lomba Cipta Puisi di SMP tahun 201,. I Cipta Puisi Nasional (Semesta Berbicara), 250 Penyair Terbaik Nusantara (Bebuku Publisher), dan puisi-puisinya banyak mengisi buku antologi puisi.
 

Terkini