Kapolda Riau Paparkan Konsep Green Policing di Jambore Karhutla 2025

Sabtu, 26 April 2025 | 14:54:32 WIB
Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan

SIAK - Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan menjadi pembicara dalam Jambore Karhutla 2025 yang digelar di Taman Hutan Raya (Tahura), Minas Jaya, Kabupaten Siak, Riau, Sabtu pagi (26/4/2025). Di hadapan para pramuka peserta jambore, Irjen Herry memperkenalkan konsep Green Policing atau pemolisian hijau.

Dalam paparannya, Irjen Herry menjelaskan bahwa Green Policing adalah pendekatan pemolisian berbasis lingkungan hidup. Konsep ini lahir dari kesadaran akan krisis lingkungan, perubahan iklim, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta berbagai patologi sosial berbasis ekonomi dan ekologi yang membutuhkan respons adaptif dari institusi kepolisian.

"Pendekatan ini menegaskan bahwa tugas polisi tidak hanya sebatas penegakan hukum, tetapi juga mencakup perlindungan terhadap sumber daya alam dan lingkungan hidup sebagai bagian dari pelayanan kepada masyarakat," ujar Irjen Herry.

Kapolda Riau berharap melalui konsep ini, tercipta sinergi antara kepolisian dan generasi muda dalam menjaga lingkungan Riau dari ancaman karhutla, sejalan dengan perkembangan teknologi dan tantangan global.

Lebih lanjut, Irjen Herry juga memaparkan tentang pentingnya pemolisian berbasis pencegahan dalam menghadapi karhutla. Ia melihat para peserta jambore sebagai mitra strategis, khususnya sebagai generasi penerus di Riau.

"Pemolisian adalah upaya mengedepankan pencegahan dan berkolaborasi dengan masyarakat, termasuk adik-adik pramuka dan komunitas lainnya, untuk bersama-sama menyelesaikan kejahatan," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Kapolda Riau menekankan pentingnya kesadaran lingkungan serta penggunaan teknologi secara bijak dalam menjaga keamanan. Ia menyoroti perkembangan kecerdasan buatan (AI) yang membawa dampak ganda, baik positif maupun negatif.

"Mau tak mau, kita harus memahami isu keamanan global dan kebijakan lingkungan," ujarnya.

Irjen Herry juga mengingatkan bahwa tugas pokok kepolisian tidak hanya sebatas penegakan hukum, melainkan juga memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), serta melindungi, melayani, dan mengayomi masyarakat. Ia menegaskan bahwa penegakan hukum adalah upaya terakhir, sementara pendekatan utama adalah pencegahan dan kolaborasi.

Menyikapi era disrupsi dan digital, jenderal bintang dua itu mengingatkan pentingnya bijak menggunakan media sosial. Ia mengapresiasi peserta jambore yang aktif membagikan kegiatan positif, namun juga mengingatkan tentang jejak digital.

"Hati-hati dengan foto, sekali diunggah, jejak digital akan ada seumur hidup," pesannya.

Mengakhiri arahannya, Irjen Herry mengajak peserta untuk menjadikan polisi sebagai sahabat yang terbuka terhadap kritik dan siap bekerja sama. Ia juga berpesan agar para peserta menjaga kebersihan dengan tidak meninggalkan sampah di lokasi perkemahan.

Terkini