Duh! Gaji Ribuan Guru Honor di Rohul Cuma Rp150 Ribu Sampai Rp500 Ribu

Duh! Gaji Ribuan Guru Honor di Rohul Cuma Rp150 Ribu Sampai Rp500 Ribu

PASIRPENGARAIAN - Ketua PGRI Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) DR Adolf Bastian MPd mengungkap ribuan guru honor komite berpenghasilan Rp 150.000 sampai Rp 500.000 yang masih jauh dibawah UMR. 

Dia berharap, Pemkab Rohul komitmen dalam memperjuangkan kesejahteraan guru. “Pemkab harus melakukan terobosan dan kebijakan untuk kesejahteraan guru, karena PGRI ini tidak ada uang, yang punya uang itu Pemda, ada 2300 guru honor komite penghasislan 150.000 sampai 500.000, masih jauh dibawah UMR, sementara Kabupaten lain sanggup memberikan insentif tambahan kepada gurunya, bisa di bayar triwulan atau perbulan yang ditransfer langsung ke rekening mereka (guru),” kata Adolf kepada wartawan, Kamis (23/8/2018).

Diakui Adolf, PGRI Rohul selalu menyuarakan aspirasi guru-guru ke Pemkab Rohul suapaya ada komitmen Pemda untuk mensejahterakan guru. Hal itu perlu adanya politik Pemerintah untuk memperhatikan nasib guru. 

“Tapi ada gak kemauan politik Pemerintah sampai hari ini memperhatikan nasib guru, jangan sampai akhirnya guru kita ini frustasi, jika semua guru ini meninggalkan ruang kelas, siapa yang akan mengajar, ada 2300 guru honor komite, kalau mereka meninggalkan ruang kelas, anak kita akan terbengkalai,”

“Pasti learning proses akan terganggu, ujung-ujungnya PGRI yang memediasi iu, mumpung guru-guru itu terus bersabar jangan sampai pada titik tertentu mereka tidak bersabar, dan pada akhirnya mereka akan melakukan aksi, akan heboh Rohul ini,” tegas Adolf

Ketika ditanya Formulasi apa yang ditawarkan PGRI ke Pemkab Rohul untuk mensejahterakan guru honor komite, Rektor UPP ini mengaku formulasinya sederhana dengan menghitung jumlah riil guru honor komite, PGRI hanya minta untuk memperjuangkan guru honor komite.

“Formulasinya sederhana, PGRI siap duduk bersama dengan Pemkab, kita cari formulasi yang bagus, ini bukan masalah jumlah, umpamanya kita tambah 500 ribu perbulan tentu tidak realisatis mengingat anggaran kita terbatas, ini bukan masalah jumlah, yang penting ada komitmen Pemkab dengan memperlihatkan kepada guru-guru ini ada keinginan Pemkab untuk mensejahterakannya, kita berharap guru honor komite ini yang diperhatikan, kalau guru negeri dan honor daerah itu alhamdulillah sudah sejahtera,” terang Adolf

“Jadi nanti ada rekomendasi yang dihasilkan oleh Konkerkab 1 PGRI hari ini, seperti kabupaten yang lain mereka sanggup memberikan intensif kepada guru, kenapa Rohul tidak sanggup ada apa ini, ini adalah keseriusan kita untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu guru disekolah, bagaimana guru mau fokus mengajar kalau penghasilannya sangat-sangat tidak layak,” tambah Adolf.


Berita Lainnya

Index
Galeri