Sampan Leper Transportasi Histori Budaya di Indragiri Hilir

Sampan Leper Transportasi Histori Budaya di Indragiri Hilir

TEMBILAHAN - Festival Sampan Leper yang ditaja oleh Dinas Pariwisata, Kepemudaan, Olahraga dan Kebudayaan (Disparporabud) diharapkan dapat mengingatkan kembali sampan leper sebagai salah satu transportasi histori budaya di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Harapan tersebut disampaikan Bupati Inhil dalam sambutannya yang dibacakan Plh Asisten Administasi Umum Setda, RM Sudinoto saat menutup Festival Sampan Leper 2018 di Kuala Getek, Kelurahan Sungai Beringin Tembilahan, Minggu (29/7/2018).

Dikatakan, melalui kegiatan tersebut diharapkan tumbuh semangat jiwa persatuan dan kesatuan masyarakat, serta mengingatkan bahwa sampan leper merupakan salah satu transportasi histori budaya di Negeri Seribu Parit.

"Semoga lomba ini dapat menjadi upaya dalam memasyarakatkan sampan leper sebagai iven wisata yang diminati banyak kalangan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Disparporabud Inhil, Junaidy mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut menyukseskan kegiatan tahunan tersebut.

"Terima kasih kepada Bupati yang memberikan dukungan terhadap kegiatan ini setiap tahunnya. Terima kasih juga kepada pihak pengamanan perairan Sungai Batang Tuaka, komunitas-komunitas yang turut meramaikan, serta pihak lainnya yang telah membantu kelancaran kegiatan ini," katanya.

Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari, dengan memperlombakan 2 kateri ini, dimenangkan oleh As'at, warga Desa Sungai Merantih untuk kategori perorangan, serta Arbain dan Apul, warga Kelurahan Pekan Arba pada kategori beregu.

Usai penyerahan hadiah dan piala lomba pacu sampan leper kepada para pemenang, dilanjutkan dengan kegiatan hiburan bagi masyarakat, yakni lomba pacu sampan dengan menggunakan tangan sebagai dayung saat air pasang. Lomba ini dikhususkan untuk 2 orang dalam masing-masing tim. Pemenang lomba ini mendapatkan hadiah uang tunai dari Kepala Disparporabud Inhil.

Diskominfops Inhil/Adv


Berita Lainnya

Index
Galeri