Calon Jamaah Haji Asal Riau Termuda Usia 20 Tahun, Tertua 88 Tahun

Calon Jamaah Haji Asal Riau Termuda Usia 20 Tahun, Tertua 88 Tahun

PEKANBARU - Sesuai data di Kanwil Kemenag Riau untuk tahun ini Jemaah Calon Haji (JCH) termuda dan tertua masing-masing berasal dari Pelalawan dan Kabupaten Kepulauan Meranti.

Untuk JCH termuda tahun ini atas nama Muhammad Arif Rifki dimana usianya 20 tahun 1 Bulan, pria kelahiran 21 Juni 1998 ini tinggal di Dusun II RT 14 RW 03 Kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan.

Kemudian sebaliknya lagi JCH tertua sebagai rekor dipegang Marlah binti Katimin saat ini sudah berusia 88 tahun 1 bulan. Marlah binti Katimin Lahir pada 10 Juni 1930, Ia tinggal di Mengkirau RT10 RW04 Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Tentunya mereka bisa berangkat karena sudah memenuhi syarat baik itu kesehatan dan syarat lainnya," ujar Kakanwil Kemenag Riau Ahmad Supardi Hasibuan dilansir Tribunpekanbaru.com.

Mulai Rabu (18/7/2018) calon Jemaah Haji asal Provinsi Riau mulai terbang ke Batam. Untuk rombongan pertama ini merupakan JCH asal Kota Pekanbaru sebanyak 442 orang. Pelepasan akan dilakukan langsung dari Mesjid Annur Pekanbaru.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Riau Ahmad Supardi Hasibuan mengatakan sebagaimana tahun sebelumnya prosesi pelepasan akan digelar seremoni yang tentunya dilepas pejabat dari Provinsi Riau.

"Terbang ke Batam dulu menginap semalam dan selanjutnya baru terbang ke Jeddah Arab Saudi, jadi berangkatnya 19 Juli jadinya," ujar Ahmad Supardi Hasibuan.

Menurut Supardi, JCH Riau sendiri terbagi dalam dua gelombang pemberangkatan dimana mulai berangkat pada Rabu (18/7/2018) dimulai dengan JCH asal Kota Pekanbaru sebanyak 442 Jemaah ditambah petugas.

Dilanjutkan lagi pada 20 Juli JCH asal Inhil sebanyak 443 orang dan 21 Juli JCH asal Bengkalis 232 orang ditambah JCH Inhu 210 orang. Kemudian 22 Juli JCH Kampar sebanyak 442 orang dan 24 Juli JCH Pekanbaru sebanyak 45 dan Kampar 398 orang. Kemudian pada 25 Juli JCH Pekanbaru sebanyak 443 orang.

Dilanjutkan pada 26 Juli JCH Bengkalis sebanyak 196 dicampur Inhu 120 orang dan JCH Inhil 126 orang. Pada 27 Juli dilanjutkan JCH Inhil 73 orang dan Dumai sebanyak 173 orang ditambah Kuansing 195 JCH.

Pada 28 Juli sendiri akan terbang JCH Siak sebanyak 218 orang dan Rohil 223 orang. Kemudian pada Gelombang II dimulai penerbangan lagi pada 3 Agustus dengan JCH asal Pekanbaru sebanyak 123 ditambah Dumai 9 orang dan Siak 10 orang.

Pada 4 Agustus JCH Pelalawan sebanyak 357 ditambah JCH Meranti sebanyak 79. Pada 5 Agustus sendiri akan diisi JCH Kampar 18 orang dan Rohul sebangak 399 orang, Pelalawan sebanyak 25 dan Meranti sebanyak 79.

Kemudian terakhir pada 13 Agustus akan diisi JCH asal Pekanbaru sebanyak 8 orang Dumai sebanyak 2 orang dan Kuansing 2 orang. "Semuanya ada dua Gelombang, gelombang kedua tidak banyak lebih banyak gelombang pertama," ujar Ahmad Supardi.

Untuk keberangkatan sendiri tidak semua JCH berangkat melalui Kota Pekanbaru, sebagian JCH berangkat dari daerah masing-masing ke Kota Batam, seperti misalnya JCH Kota Dumai, Bengkalis, Meranti dan Siak berangkat menggunakan jalur laut. "Sedangkan JCH lainnya melalui Bandara SSK II Pekanbaru menuju Batam," jelas Supardi.

Ahmad Supardi Hasibuan meminta kepada seluruh Jemaah Calon Haji (JCH) asal Riau untuk mematuhi aturan yang ada saat keberangkatan. Ia meminta kepada JCH untuk tidak Paksakan bawa barang berlebihan saat berangkat.

Karena sudah menjadi kebiasaan setiap tahunnya banyak JCH yang membawa perlengkapan berlebihan dari tanah air saat berangkat. Akibatnya membuat repot petugas dan barang tersebut juga tidak bisa dibawa. "Jadi kami minta jangan bawa barang berlebihan cukup yang dibawa yang menjadi keperluan saja," ujar Ahmad Supardi Hasibuan.

Menurut Supardi selama ini banyak JCH terutama bagi yang sudah berumur membawa barang bawaan yang tidak akan lewat saat pemeriksaan, diantaranya pisau, dan perlengkapan masak lainnya, bahkan sebelumnya ada juga JCH yang berani bawa kompor. "Ini sangat penting, karena akan memperlambat nantinya saat keberangkatan," ujar Supardi.

Selain itu, Supardi juga meminta kepada JCH untuk jaga kesehatan dan memperdalam pengetahuan manusia, sehingga saat pelaksanaan hajinya nanti di tanah suci tidak ada kendala. "Terpenting kesehatan, kita tahu suhu udara di Arab Saudi itu berbeda dengan di Indonesia makanya persiapan fisik dengan maksimal," jelasnya.

Supardi Hasibuan mengatakan sejauh ini persiapan Jemaah Calon Haji (JCH) asal Riau sudah tidak ada masalah lagi, semuanya tinggal berangkat dan menunggu jadwal yang sudah ditetapkan. "Tidak ada lagi persiapan sudah semuanya tinggal keberangkatan lagi," ujar Supardi Hasibuan.


Berita Lainnya

Index
Galeri