Kepulauan Meranti Posisi Pertama Daerah Termiskin di Riau

Kepulauan Meranti Posisi Pertama Daerah Termiskin di Riau

PEKANBARU - Kabupaten Kepulauan Meranti menempati posisi termiskin pertama di Provinsi Riau karena minim potensi daerah, belum menjadi daerah industri, dan biaya moda transportasi lautnya mahal.

"Sampai saat ini angkanya masih tinggi. Namun, kami berharap ke depan hal ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah," ujar  perwakilan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Muhammad Arif Tasrif, di Pekanbaru, Selasa (3/7/2018).

Berdasarkan data yang dirangkum TNP2K, hingga 2017 angka kemiskinan di Kepulauan Meranti mencapai 28,99 persen dari total  populasi masyarakat miskin di Riau. Posisi kedua ditempati Kabupaten Rokan Hulu dengan persentas 10,91 persen, dan ketiga oleh Kabupaten Pelalawan 10,25 persen.

Muhammad Arif menjelaskan bahwa tingginya angka kemiskinan berdampak pada berbagai kebutuhan dasar masyarakat, misalnya,  infrastruktur minim, terjadi permasalahan pada perdagangan lintas batas daerah perbatasan, pengangguran, dan tingkat kesejahteraan masyarakat masih rendah.

"Kami berharap agar pemerintah daerah dapat mencari solusi dari permasalahan ini," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Kepulauan Meranti  Said Hasyim mengaku bahwa angka kemiskinan di wilayahnya sangat tinggi, tetap sejak satu tahun terakhir sudah mengalami penurunan.

Menurut data yang diperoleh pihaknya pada 2016 tercatat angka kemiskinan di kabupaten tersebut mencapai 30,89 persen, tetapi angka lebih kecil dibandingkan 42,57 persen pada awal pemekaran tahun 2010.

Lebih jauh ia menjelaskan bahwa penduduk miskin di Kepulauan Meranti paling banyak di Kecamatan Tebing Tinggi yaitu sebanyak 9.642 jiwa, dan paling sedikit terdapat di Kecamatan Merbau sebanyak 3.981 jiwa.

Akan tetapi persentase penduduk miskin bila dibandingkan dengan jumlah total penduduk tertinggi di Kecamatan Rangsang Pesisir yaitu sebesar 49,04 persen, Tebing Tinggi Timur 48,49 persen, dan terendah di Kecamatan Tebing Tinggi sebesar 17,26 persen.

 "Pemerintah daerah terus berupaya untuk menekan jumlah angka kemiskinan tersebut," katanya.


Berita Lainnya

Index
Galeri