KPU: Hasil Sah Pemenangan Cagub Riau Berdasarkan Pleno

KPU: Hasil Sah Pemenangan Cagub Riau Berdasarkan Pleno

PEKANBARU - Komisi Pemilihan umum (KPU) Provinsi Riau meminta masyarakat sabar menunggu hasil resmi pleno penghitungan suara Pemilihan Gubernur Riau 2018, guna menghindarkan polemik dari saling klaim kemenangan sejumlah pasangan calon.

"Hasil pemenangan Cagub yang sah itu berdasarkan pleno KPU " kata Ketua KPU Riau Nurhamin di Pekanbaru, Kamis (28/6/2018).

Nurhamin mengakui sejak penghitungan suara hasil Pilkada 2018 di lakukan pada masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS)  hingga saat ini masing-masing Pasangan Calon mengajukan klaim perolehan suara tertinggi versi mereka. Padahal, Rapat Pleno KPU Riau tentang hasil Pilgub Riau dijadwalkan pada 7 hingga 9 Juli mendatang.

Hal tersebut dikhawatirkan akan membuat bingung masyarakat Riau, karena semua menyatakan kemenangannya.

Karena itu agar hal ini tidak menimbulkan polemik dan kekacauan politik, diharapkan semua masyarakat bersabar menunggu hasil yang diumumkan oleh KPU Riau,  karena secara aturan undang-undang hanya itu yang sah lainnya tidak.

Walau Nurhamin tidak menampik pihaknya tak bisa melarang masing-masing Paslon melakukan penghitungan cepat lewat tenaga sendiri.

"Apapun sudah selesai pemungutan suara jadi hasil sesuai apa yang di c1 akan diplenokan secara bertingkat prosedural. Formal yang ada sekarang itu boleh saja, " tuturnya.

Namun tetap kembali ke awal masyarakat harus tahu yang sah itu pleno KPU saja. "Jadi sabar tunggu tahapannya, " pinta Nurhamin.

Ia menjelaskan, masyarakat sudah harus memahami kerja lembaga survey atau perhitungan real count. Sebab hasil sesungguhnya adalah penghitungan manual yang dilakukan KPU.

"Masyarakat harus mulai belajar. Ini pemilu bukan yang pertama bagi kita. Hasilnya juga bisa dikasih dan dibaca oleh masyarakat. Tapi mereka harus paham bahwa hasil itu bukan resmi," kata dia lagi.

Perlu diketahui informasi yang berkembang hari ini dua kubu pemenangan Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau yakni Syamsuar-Edy Nasution dan Firdaus -Rusli Effensi saling klaim memenangkan Pilkada 2018.

Versi Syamsuar-Edy Nasution bahkan lebih awal sekitar pukul 16.00 WIB Rabu  sudah mengikrarkan kemenangan dengan perolehan suara terbesar mencapai 38,17 persen.

Tidak tanggung-tanggung Lembaga riset dan konsultan politik Polmark Indonesia dalam hitung cepatnya (quick count), yang mengaku dibiayai Paslon tersebut, menyatakan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, Syamsuar-Edy Nasution, memenangi Pilkada 2018 dengan perolehan suara  suara 23.321 pada hitung cepat dua jam setelah pencoblosan.

"Hitung cepat Syamsuar-Edy Nasution suaranya teratas atau 38,17 persen," kata Direktur Operasional Polmark Indonesia Maikal Febrian, di Kota Pekanbaru, Rabu.

Berselang beberapa jam kemudian menjelang tengah malam, Tim koalisi Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Firdaus-Rusli juga optimis meraih kemenangan.

Optimisme ini mencuat berdasarkan hasil real count tim pemenangan Firdaus-Rusli dari 12 kabupaten/kota yang masuk ke pusat data posko koalisi menjelang dini hari.

"Dari data kita dapat menyatakan bahwa pasangan Firdaus-Rusli lebih unggul dari pasangan lain. Apalagi kalau nanti data dari Kampar yang menjadi lumbung suara kita masuk, tentu akan lebih melonjak lagi suaranya," kata Ketua Tim Koalisi, Drh. Chaidir MM melalui rilis yang disampaikan di Pekanbaru.

Menurut  Chaidir penghitungan hingga pukul 21.30 WIB, pasangan Firdaus-Rusli meraih suara sebesar 36,3 persen, disusul pasangan Syamsuar-Edi 33,4 persen, Andi-Suyatno 16,5 persen, dan 11,6 persen. Data tersebut berasal dari 980 TPS dari 12.045 TPS yang ada.

Ditambahkannya, di Kampar yang jumlah pemilih dan partisipasi politiknya tinggi, pasangan Firdaus-Rusli meraih lebih 80 persen suara. Sedangkan di Inhil, yang jumlah suaranya juga besar pasangan Firdaus-Rusli menempati posisi kedua.


Berita Lainnya

Index
Galeri