Pasien RSUD Rohul Mengeluh Obat di Apotek Sering Tidak Ada, Dirut Mengakui Stok Terbatas

Pasien RSUD Rohul Mengeluh Obat di Apotek Sering Tidak Ada, Dirut Mengakui Stok Terbatas

PASIRPANGARAIAN - Kekosongan obat di apotek Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rokan Hulu bukanlah hal baru. Keluhan keluarga pasien karena harus menebus obat di apotek luar sudah sering terdengar. Seperti halnya yang dikeluhkan Ny. Rahma, warga Desa Langkitin Kecamatan Rambah Samo kepada Media ini, Jumat (04/05/2018).

Dia mengaku memiliki pengalaman menjengkelkan saat harus mengambil obat sesuai resep dokter di apotek RSUD Rohul Pada malam hari ternyata tidak ada dan di Arahkan ke apotek tertentu.‎

Resep dari dokter, katanya, harus dibeli di apotek luar karena tidak tersedia di apotek rumah sakit sambil menyerahkan 2 botol infus dan mengatakan "Ibu bawa resep ini beli di apotek luar sana. Di sini yang ada obat generik ibu kan mau obat Paten kan". Hal ini terjadi Pada malam jumat  sekitar jam 03 00 wib malam.

Dia menambahkan anak saya berobat di rumah sakit umum dan tidak pakai BPJS. Saya heran, masa seperti obat amoxilin dan asam mafenamat saja tidak ada. Mengapa obat sering kosong? Menurutnya, jika obat untuk sakit yang sudah umum saja tidak ada, bagaimana dengan obat untuk penyakit langka?Karena itu, lanjutnya, pengadaan obat-obatan di rumah sakit milik daerah itu patut dipertanyakan.

Hal yang sama dialami oleh Mukmin (32 th) warga Desa Bangun Purba Barat Kecamatan Bangun Purba. Dia juga menceritakan pengalamannya saat ditemui media ini dan mempertanyakan terkait kelangkaan obat di RSUD Rohul dirinya mengatakan “Kalau  begini, tiap bulan kita bayar BPJS percuma. Katanya jadi peserta BPJS supaya gratis ternyata tidak. Kita sudah bolak-balik fotocopy kartu BPJS malah tetap beli obat di luar,” ujarnya dengan nada kesal.‎

Direktur RSUD Rohul, dr. Novil saat dikonfirmasi terkait masalah tersebut  Minggu Pagi (06/05/2018) via telfon selulernya, mengatakan "Kita akui saat ini stock obat kita terbatas karena ada beberapa penyedia yang tidak bisa mendistribusikan obat ke RSUD Rohul karena utang obat pada tahun 2017 belum lunas Pembayarannya," kata dr Novil. 

Menurut Direktur RSUD dr Novil menjelaskan pembayaran utang obat tahun 2017 akan dibayar secara bertahap kita akan lunasi‎ yang telah di anggarkan di APBD pada Agustus dan ada juga beberapa pembelian obat yang di tumpangkan pada Dinkes karena sekarang RSUD Adalah UPTD otonom dibawah Dinkes, dan kita harapkan bulan September ini, RSUD telah dapat melunasi hutang tahun 2017 dan distribusi obat dapat terpenuhi  sehingga pasien dapat di Layani sepenuhnya di Apotik RSUD Rohul Ini.

"Mudah-mudahan PP No 18 Tahun 2016 dicabut sehingga RSUD sebaiknya dalam bentuk ‎Badan sehingga bisa menganggarkan sendiri kebutuhannya secara langsung,” harapnya.

Terpisah, salah seorang mantan Dirut RSUD Rohul saat dimintai komentarnya terkait masalah ini mengatakan pengadaan obat di rumah sakit itu menggunakan sistem E-Katalog sehingga terkadang saat akan dilakukan pembelian, stok obat tersebut sedang tidak ada.

Dirinya mengakui semasa dia menjabat dulu pun sering mendapatkan keluhan itu sehingga masalah ini perlu di cari jalan keluarnya.‎ “Kendala di Apotik seperti ini harus segera di benahi,” jawab mantan direktur yang akrab dengan media dan kini sudah tidak menjabat lagi.


Berita Lainnya

Index
Galeri