Kesantunan Berbahasa dan Berita Hoaks Jadi Perhatian

Kesantunan Berbahasa dan Berita Hoaks Jadi Perhatian
Kepala Balai Bahasa Riau, Drs. Umar Solikhan, M.Hum., Kepala Dinas Pendidikan Kab. Rohil, H. Muhamma

ROKAN HILIR - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ‘hoaks’ adalah ‘berita bohong.’ Dalam Oxford English Dictionary, ‘hoax’ didefinisikan sebagai ‘malicious deception’ atau ‘kebohongan yang dibuat dengan tujuan jahat’.  


Demikian dikatakan Kepala Balai Bahasa Riau, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Drs Umar Solikhan, M.Hum., saat memaparkan materinya dalam acara Penyuluhan Bahasa Indonesia bagi Tenaga Kebahasaan se Kabupaten Rokan Hilir, di Hotel Grand, Bagansiapi-api, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau, Rabu (20/2). 


Oleh karena itu, guru dan masyarakat diminta untuk lebih jeli terhadap informasi atau berita-berita bohong yang ditujukan untuk menyesatkan atau membangun opini oleh seseorang atau sekolompok orang.

“Jika sebuah informasi atau berita belum tentu kebenarannya, maka lebih baik teliti lagi,” kata Umar.


Selain berita hoaks, Kepala Balai Bahasa Riau juga memberi perhatian terhadap kesantunan berbahasa pada anak.

“Di sekolah, anak diharapkan lebih diajarkan bagaimana bersikap santun dalam berbahasa, mengingat gejala pemakaian bahasa yang sudah tidak mengenal sopan santun, terutama di dunia maya. Untuk itu, guru sebagai orang yang sangat dipercaya anak melebihi kepercayaan mereka terhadap orangtua, sangat berperan dalam memaksimalkan perilaku berbahasa anak,” kata Umar di hadapan 50 orang peserta penyuluhan.


Sebelumnya dalam acara pembukaan, Selasa (5/4/2016), Umar Solikhan menjelaskan, bahawa acara penyuluhan bagi tenaga kebahasan hanya diperuntukkan bagi guru-guru sekolah dasar (SD) dan SMP. Alasannya, SD dan SMP adalah fondasi atau tonggak dasar bagi anak dalam berbahasa secara formal. Umar juga menyinggung soal tangung jawab tenaga kebahasaan, terutama para guru untuk lebih tertib dalam menggunakan bahasa Indonesia, baik di media dalam ruang, luar ruang dan di lingkungan sekolah. 


Acara penyuluhan yang dihadiri oleh 50 perserta dari kalangan guru, SD dan SMP se Kabupaten Rokan Hilir (Hilir) ini berlangsung selama 4 hari dari 20—23 Februari. Dalam materinya, Umar juga menekankan pentingnya para guru sekolah menengah untuk menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar, terutama dalam bahasa lisan dan tulis. Acara penyuluhan yang ditaja Balai Bahasa Riau bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kab. Rohil. 


Acara yang dibuka dibuka, Selasa (20/2), oleh Kepala Dinas Pendidikan Kab. Rohil, H. Muhammad Rusli Syarif, S.Sos., disiisi dengan berbagai materi, diantaranya; Kebijakan Bahasa, Ejaan, Paragraf, Kalimat, Bentuk dan Pilihan Kata, Literasi, Penguatan Pendidikan Karakter dan Apresiasi Sastra. Hadir sebagai pemateri adalah Drs Umar Solikhan, M.Hum., Drs. Imelda Yance, M.Pd., dan Yulita Fitriana, M.Hum., Diakhir acara, peserta akan mendapatkan sertifikat. 

Dalam sambutannya, Muhammad Rusli mengapresiasi acara yang ditaja Balai Bahasa Riau, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka meningkatkan kemampuan Bahasa Indonesia bagi Tenaga Kebahasaan se Kabupaten Rokan Hilir.

“Semoga kerjasama ini bisa terus ditingkatkan,” kata Kadis. 

 


Berita Lainnya

Index
Galeri