Ingin Memulai Bisnis Daring? Simak Prediksi Perilaku di Instagram Tahun Ini

Ingin Memulai Bisnis Daring? Simak Prediksi Perilaku di Instagram Tahun Ini

JAKARTA - Bisnis daring tak dipungkiri terus meningkat. Berbagai platform digunakan untuk memperluas pasar dan jaringan.

Salah satunya media sosial Instagram, yang kini tengah naik daun menjadi tempat jual beli dan promosi berbisnis. Nah, untuk memudahkan penggunanya, Instagram membagikan proyeksi perilaku bisnis selama tahun 2018.

Menurut rilis yang diberikan kepada Kompas Lifestyle, prediksi ini dikumpulkan berdasarkan perilaku 800 juta pengguna Instagram sepanjang tahun 2017, serta kerjasama dengan berbagai brand di seluruh dunia.

1. Maraknya bisnis di media sosial

Sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak orang kian terhubung dengan media sosial--dari mencari destinasi perjalanan paling populer, mencari restoran yang sedang hits, maupun mengikuti tren fashion terbaru.

Berdasarkan riset Forbes x Elite Daily tahun 2015, terungkap  62 persen milenial mengaku akan lebih mudah menjadi pelanggan sebuah brand jika mereka terhubung di jejaring sosial dengan brand tersebut.

"Platform sosial kini semakin dihadapkan pada sebuah tantangan untuk mematahkan hambatan yang menghalangi direct sales outcome dari interaksi dengan konsumen," tulis Instagram.

Di tahun 2018, seiring pemilik brand mulai mengkapitalisasi interaksi ini, media sosial akan menjadi platform perdagangan utama yang akan mendorong penjualan dari saluran sosial.

Selama satu tahun terakhir di Amerika Serikat, Instagram menyebut telah menguji fitur Shopping on Instagram, sehingga memudahkan konsumen dalam membeli sebuah produk dalam aplikasi.

"Dan kami tidak sabar untuk meluncurkan fitur ini di beberapa negara lainnya pada tahun 2018 mendatang," sebut Instagram.

2. Video singkat

Berdasarkan riset dari Zenith Media (2017), pada tahun 2019, diprediksi perangkat mobile akan berkontribusi sebesar 72 persen dari seluruh aktivitas menonton video online.

Dengan demikian, brand-brand memiliki kesempatan untuk lebih kreatif menyajikan video yang berkesan, sehingga menarik lebih banyak konsumen. Nah, salah satu video singkat dapat berbentuk seperti fitur Stories di Instagram.

"Sembari menyongsong datangnya tahun depan, kami berharap dapat melihat lebih banyak brand yang berani mengambil resiko dalam format sementara ini, karena mereka menyadari bahwa seluruh konten yang di-post akan hilang setelah 24 jam, dan oleh sebab itu memungkinkan mereka untuk semakin bebas berkreasi," ungkap Instagram.

3. Mengirim pesan akan menjadi medium utama bisnis

Selain maraknya aktivitas yang dilakukan secara mobile, Instagram mengklaim juga terdapat pergeseran pilihan metode komunikasi dalam bentuk pengiriman pesan: sebuah gaya komunikasi yang instan, langsung dan personal. 
 
"Konsumen menginginkan komunikasi dapat dilakukan dengan cara yang cepat dan informal layaknya bercakap dengan teman," sebut Instagram.
 
Berdasarkan sebuah riset yang dikutip Instagram, 64 persen konsumen memilih untuk mengirim pesan dibandingkan menelpon atau mengirim email dalam berbisnis. 
 
4. UKM akan memacu inovasi pemasaran

Dulu membuat kampanye pemasaran secara global merupakan sebuah cara untuk menjaga image brand besar, dan tentunya menghabiskan biaya yang besar. 

Namun, seiring perkembangan teknologi, media sosial menawarkan kemudahan dan efisiensi dalam pemasaran, sehingga memudahkan UKM untuk tumbuh dan berkembang dalam jangkauan global. 
 
5. Bangkitnya komunitas dan bisnis niche
 
Media sosial menghubungkan orang-orang di seluruh dunia berdasarkan gairah dan minat yang sama. Instagram sendiri memiliki jutaan komunitas niche--pasar dengan kebutuhan khusus--seperti diet sehat, ilustrator, hinga pecinta mainan. 
 
"Bagi setiap brand, hal ini berarti bahwa semakin banyaknya orang yang dapat dijangkau," ungkap Instagram. 
 
6. Mengevaluasi nilai konten
 
Selain jumlah likes dan komentar yang digunakan sebagai parameter kesuksesan pemasaran di media sosial--terdapat parameter lain yang lebih penting: aktivitas bisnis dan penjualan.
 
Nah, Instagram sendiri memiliki insights pembeli yang lebih detail, sehingga brand dapat memetakan informasi yang dapat ditindaklanjuti tentang siapa followers mereka dan tipe konten terbaik. 
 
"Dengan memahami lebih dalam tentang tingkah laku dan demografi audience-nya, mereka dapat menciptakan konten yang lebih relevan dan terkini – yang pada akhirnya akan membantu peningkatan penjualan," ujar Instagram.

Sumber: Kompas.com


Berita Lainnya

Index
Galeri