Karena Malu, Ratusan Eks Anggota Gafatar Asal Riau Enggan Pulang

Karena Malu, Ratusan Eks Anggota Gafatar Asal Riau Enggan Pulang
Ilustrasi/net

PEKANBARU - Ratusan eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) sudah dipulangkan dari Kalimantan. Tapi, masih ada ratusan eks anggota Gafatar di Kalimantan yang enggan pulang.

Saat ini, anggota eks Gafatar yang sudah dibawa dari Kalimantan menuju Jakarta sebanyak 140 orang anggota. Masih ada sekitar 200 orang lagi yang akan dibawa dari Kalimantan menuju Jakarta.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau, Syarifuddin saat dikonfirmasi , Sabtu (30/1/2016) membenarkan ratusan warga Riau yang pernah bergabung dengan organisasi terlarang itu masih enggan untuk dipulangkan ke Riau dengan berbagai alasan.

"Mereka masih ragu pulang ke Riau, sebagian mereka merasa malu, ada juga yang merasa takut tidak diterima masyarakat lingkungan mereka tinggal," ungkap Syarifuddin.

Saat ini Dinas Sosial masih bekerjasama dengan pihak terkait guna terus mendata dan negoisasi supaya mereka mau dipulangkan ke daerah asalnya di Provinsi Riau

"Kita akan berkordinasi dengan pemerintah pusat, untuk mencarikan solusi dan jalan keluarnya apabila ratusan eks Gafatar ini tidak mau dipulangkan ke Riau, dan sebelum itu kita akan data dahulu, kalau memang mereka tidak mau pulang ke Riau," terangnya.

Menurut Syarifuddin, apabila para eks anggota Gafatar memang sudah siap untuk pulang ke kampung halamannya di Riau, Dinas Sosial Provinsi Riau tidak akan memulangkannya dulu ke rumah, namun akan ditampung terlebih dahulu di penampungan sementara yaitu di Rumah Persinggahan Trauma Center (RPTC).

Dirumah persinggahan tersebut, para eks anggota Gafatar nanti akan dibekali dengan ilmu agama yang baik dengan mendatangkan ustad dan psikolog untuk merubah pola fikir menjadi lebih baik lagi dari para anggota eks Gafatar tersebut.

"Kalau mereka benar-benar sudah ingin dipulangkan ke Riau, kita tidak akan langsung mengantar ke rumahnya, namun kita tampung dahulu di penampungan sementara di RPTC, dan kita akan mengundang ustad juga psikolog untuk mengarahkan mereka agar memiliki pola pikir lebih baik lagi," paparnya. (phd)


Berita Lainnya

Index
Galeri