Hati-hati Gunakan Medsos, Perusahaan Akan Cek Rekam Jejak Sebelum Terima Karyawan

Hati-hati Gunakan Medsos, Perusahaan Akan Cek Rekam Jejak Sebelum Terima Karyawan
media sosial twitter, facebook, path, instagram, blog

RIAUREALITA.COM - Direktur Pengelolaan Media Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Sunaryo, mengingatkan para remaja untuk berhati-hati menggunakan media sosial ( medsos) Jangan sampai digunakan untuk kepentingan negatif. 

Banyak remaja tak menyadari bahwa nantinya ketika melamar pekerjaan, rekam jejak seseorang di media sosial bisa dilacak oleh perusahaan sebelum menerima seseorang jadi karyawannya. 

Menurut Sunaryo, hingga kini remaja yang menggunakan medsos untuk kegiatan negatif lebih banyak dibanding dengan yang menggunakan untuk kegiatan positif.

Pihaknya mengajak para remaja dan generasi muda untuk lebih bijak dalam memanfaatkan perkembangan teknologi informasi media sosial.

"Kadang-kadang mereka iseng, tapi enggak dicek kebenarannya kemudian mereka share. Sehingga informasi itu menjadi tidak benar (hoaks)," kata Sunaryo kepada wartawan dalam Forum Dialog Publik di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (2/12/2017).

Direktur Pengelolaan Media Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Sunaryo (kiri) dalam Forum Dialog Publik di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (2/12/2017).(KOMPAS.com/Labib Zamani)

Menurut dia, penggunaan teknologi informasi media sosial dapat meninggalkan jejak. 

Bahkan tidak menutup kemungkinan penyalahgunaan media sosial tersebut bisa mengganggu remaja terutama yang sudah lulus sekolah tingkat atas (SMA) dalam mencari pekerjaan. 

"Pas melamar pekerjaan mereka bisa dilihat track record (rekam jejak) apakah mereka selama ini menggunakan media sosial untuk menghujat atau bagaimana. Kemungkinan ke depan di situ salah satunya akan dilihat dari riwayat di media sosialnya," bebernya.

"Mungkin fifty-fifty, ya, antara yang menggunakan media sosial untuk hal positif dan negatif. Saya enggak berani mengatakan lebih besar yang negatif, yang jelas banyak negatifnya," tambah Sunaryo.

Kemenkominfo terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat guna mengantisipasi penggunaan media sosial untuk penyebaran isu SARA atau kegiatan negatif. Selain itu, juga menggandeng semua kalangan untuk bersama-sama menjaga NKRI.


Sumber: Kompas.com


Berita Lainnya

Index
Galeri