Jalan Rusak Parah, Warga Rupat: Kami Khawatir Kalau Anak Pergi Sekolah

Jalan Rusak Parah, Warga Rupat: Kami Khawatir Kalau Anak Pergi Sekolah
Kondisi jalan Poros desa Rampang Jaya kecamatan Rupat sejak sekitar dua pekan terakhir kondisi rusak

BENGKALIS - Kondisi jalan Poros desa Rampang Jaya kecamatan Rupat sejak sekitar dua pekan terakhir kondisi rusak dan memprihatinkan. Jalan poros satu satunya untuk menuju kota kecamatan ini berlumpur dan sulit di lalui kendaraan.

“Kondisi jalan poros ini memang sudah lama rusak, namun sejak musim hujan kemarin menjadi semakin parah, sulit dilintasi kendaraan baik roda dua maupun kendaraan roda empat lainnya,” ungkap Deni Ponamon tokoh masyarakat Desa Rampang Jaya kecamatan Rupat, Minggu (26/11/2017).

Diceritakan Deni, sejak dibangun kurang dari sepuluh tahun lalu, sampai saat ini belum ada perbaikan dilakukan. Padahal kondisi kerusakan terjadi sudah cukup lama. “Kalau perbaikan dari pemerintah kabupaten belum pernah, hanya saja kami yang memperbaiki jalan dengan cara swadaya dan meminta bantuan dengan beberapa perusahaan yang beroperasi di Rupat,” terang dia.

Kondisi jalan rusak ini sangat mengkhawatirkan warga, apalagi jalan tersebut selalu dilintasi anak anak untuk berangkat ke sekolah. “Kami kadang khawatir kalau anak pergi sekolah, takut terjatuh di jalan, karena kondisi jalannya susah dilintasi,” ungkap Deni.

Bahkan Deni mengatakan, sejak kondisi jalan semakin parah selalu mengawal anaknya saat melewati jalan tersebut. “Anak saya ada dua orang anak perempuan, satu kelas I SMP satu Kelas III SMP setiap pagi selalu saya kawal saat mereka berangkat sekolah karena khawatir melihat  mereka melintas di jalan yang cukup parah tersebut,” terang Deni.

Hampir seluruh jalan mengalami kerusakan, namun sejak musim hujan seminggu terakhir ini kerusakan terjadi cukup parah di desa Rampang Jaya, jalan seperti lumpur dan harus berhati hati untuk melintasinya.

Bahkan untuk ke kota pihaknya harus membawa pakaian tersendiri, karena pakaian yang digunakan saat melintas jalan tersebut pasti akan kotor. “Biasanya kami bawa pakaian ganti, setelah sampai ke penyeberangan kapal kami baru pakai pakaian bersih di kapal. Karena pakaian yang sebelumnya di gunakan sudah kotor,” pungkasnya.

Kondisi jalan rusak para tersebut diperkirakan Deni ada sepanjang seratus meter. Bahkan hampir setiap hari ada kendaraan roda empat yang terjebak di sana. “Setiap hari ada saja kendaraan yang terjebak di sana, bisa hampir empat sampai lima kendaraan. Kendaraan tersebut baru bisa keluar setelah ditarik alat berat dari perusahaan yang beroperasi di Rupat di datangkan,” jelasnya.

Menurut dia, salah satu faktor yang menyebabkan jalan mengalami kerusakan, karena banyaknya kendaraan pengangkut sawit melintas di daerah tersebut. “Tapi ini dilema, kita tidak bisa juga melarang kendaraan perusahaan sawit ini melintas. Karena sebagian penghasilan  masyarakat Rupat ini memang dari sawit,” jelasnya.

Pihaknya berharap, pemerintah Bengkalis  bisa segera memperhatikan jalan di daerah mereka. “Mungkin kalau untuk tingkat kabupaten butuh waktu dalam meperhatikan ini. Karena diketahui untuk pembangunan jalan ada penganggaran tersendiri. Tetapi kita berharap setidaknya perhatian dari tingkat kecamatan terlebih dahulu,” harap Deni.

Menurut dia, pihak kecamatan, setidaknya bisa mengusahakan perbaikan sementara dengan meminta dua perusahaan yang berada di Rupat ini. "Karena mereka juga ikut dalam menggunakan jalan,” jelasnya.

“Setau saya ada dua perusahaan yang beroperasi di sini diantaranya perusahaan sawit dan perusahaan akasia. Setidaknya kalau mereka bisa bantu untuk menimbun bess tanah dan batu untuk sementara,” terang dia.

Deni mengatakan, kondisi kerusakan jalan di Rupat ini sepertinya sudah diketahui oleh pemerintah kabupaten Bengkalis maupun anggota DPRD Bengkalis daerah pemilihan Rupat. “Kondisi jalan rusak inikan sudah dishare kemana mana di media sosial. Namun belum ada respon yang kita rasakan,” tandasnya.

Sumber: Tribunpekanbaru.com


Berita Lainnya

Index
Galeri