PLN Berencana Akan Alirkan Listrik ke Malaysia

PLN Berencana Akan Alirkan Listrik ke Malaysia
Direktur Utama PLN Sofyan Basyir

JAKARTA - PT PLN (Persero) berencana untuk memasok listrik ke Sabah, Malaysia, berkapasitas 300 megawatt (MW). Adapun rencananya pasokan tersebut menjadi bagian dari penyediaan tenaga listrik lintas batas dan bagian dari jaringan listrik ASEAN grid.

Kerja sama ini ditandai dengan pelaksanaan nota kesepahaman antara PLN, Tenaga Nasional Berhad, dan Sabah Electricity Sdn Berhad pada Rabu (15/11). Tidak hanya interkoneksi listrik, kedua negara juga sepakat untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2x200 Megawatt (MW) yang akan dibangun di Kalimantan Utara atau Kalimantan Timur.

Direktur Utama PLN Sofyan Basyir mengatakan, proyek ini merupakan bagian dari rencana interkoneksi daya trans-Borneo, di mana penyaluran tenaga listriknya difasilitasi oleh jaringan Kalimantan-Sabah. Ini sesuai dengan skema penyediaan tenaga listrik lintas negara sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 42 Tahun 2012.

Selain itu, kerja sama pembangunan PLTU dimaksudkan untuk memanfaatkan sumber batu bara yang melimpah di Kalimantan, serta mengirim tenaga listrik sampai dengan 300 MW dari Kalimantan ke Sabah.

Sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2017 hingga 2026 mendatang, pembangunan PLTU di Kalimantan akan difokuskan di mulut tambang, di mana proyek yang akan dilelang atau diberikan penugasan langsung mencapai 1.600 MW.

“Ini merupakan langkah sangat strategis dan bagian dari ASEAN Grid, khususnya Kalimantan ke Sabah. Kalimantan memiliki banyak sumber daya energi yang dapat dimanfaatkan. Proyek ini jika dilihat secara cermat mendatangkan keuntungan secara bisnis. Mudah-mudahan dalam waktu yang cepat bisa disepakati langkah-langkahnya,” ujar Sofyan dikutip dari siaran pers, Kamis (16/11/2017).

Melengkapi ucapan Sofyan, Direktur Utama Tenaga Nasional Berhad Datuk Seri Ir. Azman Mohd mengatakan, kerja sama ini bermula dari pertemuan Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Philippines - East Asia Growth Area (BIMP EAGA) tanggal 26 Juli 2017 di Sarawak.

Pertemuan itu menyinggung ihwal Asian Grid khususnya interkoneksi listrik Kalimantan-Sabah.

Nantinya, PLN, TNB, dan SESB akan bekerja sama dalam mengkaji studi kelayakan proyek, antara lain meliputi studi sistem, teknologi, tambang batu bara, model bisnis, hingga isu lintas negara.

Setelah studi dilakukan dan proyek dinyatakan layak, maka kerja sama ini akan ditingkatkan dalam bentuk Definitive Agreement, baik dalam bentuk perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) atau lainnya.

"Kami sama-sama berdoa agar proyek ini dapat terealisasi. Proyek ini menyatukan hubungan Indonesia-Malaysia dan membuka peluang kerja sama antara kedua negara,” pungkasnya.


sumber: cnnindonesia.com


Berita Lainnya

Index
Galeri