JAKARTA - Mesir memperingati lima tahun revolusi pada Senin (25/1/2016), namun pemerintah melarang warga merayakannya dengan turun ke jalan. Revolusi Mesir ini berhasil menggulingkan Presiden Hosni Mubarak setelah berkuasa selama 30 tahun.
Dikutip dari Al Arabiya, pada Minggu malam dalam pidato peringatan revolusi, Presiden Mesir Abdelfattah al-Sisi menyampaikan bahwa ia menentang demonstrasi dan gangguan keamanan terkait perayaan revolusi.
Sisi mengatakan bahwa demonstran terbunuh dalam 18 hari demonstrasi saat itu telah berhasil mendirikan "Mesir yang baru."
Pidato Sisi disampaikan setelah pihak aparat memperketat keamanan di ibu kota Kairo. Pemerintah Mesir berupaya agar peringatan revolusi yang jatuh tiap 25 Januari tak dirayakan dengan turun ke jalan, dan tak terjadi pula serangan militan yang beberapa waktu belakangan terjadi di Mesir.
Sisi mengatakan gerakan pada 2011 itu telah menyimpang dari jalurnya dan dibajak dengan paksa untuk "keuntungan pribadi dan kepentingan sempit." Ucapan ini mengacu kepada Ikhwanul Muslimin, yang telah dilarang dan dinyatakan sebagai kelompok teror setelah Sisi mengambil alih kekuasaan pada 2013 dan menggulingkan Presiden Mohammed Morsi dari Ikhwanul.
“Mesir hari ini bukanlah Mesir kemarin, kita membangun bersama negara sipil yang modern dan berkembang yang menjunjung nilai demokrasi dan kebebasan,” ujar Sisi. (max/cnn)
