50 ASN Kemenag Riau Lakukan Uji Narkoba, Ada Apa Ya?

50 ASN Kemenag Riau Lakukan Uji Narkoba, Ada Apa Ya?
Ilustrasi.

PEKANBARU - Kantor Wilayah Kemenag Riau, melakukan tes urin untuk menguji kandungan narkoba pada 50 aparatur sipil negara (ASN) mulai dari Kabid dan Kasi dan sejumlah staf dan tes ini dilakukan oleh BNNP Riau.

"Tes urin ASN pertama dilakukan untuk ASN dan diharapkan juga dilakukan pada ASN di seluruh kantor Kemenag di kabupaten dan kota se-Riau melalui BNN cabang kabupaten," kata Kepala Kanwil Kemenag Riau, Ahmad Supardi Hasibuan di Pekanbaru, Kamis (9/11/2017).

Menurut dia, tes urin untuk ASN Kemenag untuk memastikan ASN bebas dari narkoba sekaligus sebagai bentuk pembinaan dan pengawasan pemakaian dan perederan gelap narkotika di kalangan instansi pemerintah.

Pengambilan sample secara acak dari 50 orang pegawai Kemenag Riau diharapkan tidak ada yang terdektesi menggunakan Narkotika. Jika pun ada yang terkena perlu kita lakukan pembinaan khusus, namun bukan langsung memberhentikan begitu saja, namun melakukan rehabilitasi berkelanjutan.

"Persoalan narkoba kini secara nasional sudah memasuki tahap gawat darurat bahkan persoalan besar lainnya juga mengikuti terkait korupsi, terorisme. Karena itu antisipasi penyalahgunaan narkoba  perlu ditanggapi secara serius," katanya.

ASN yang dipilih secara acak adalah sebanyak 50 orang dari jumlah ASN Kemenag Riau mencapai 150 orang. Artinya sebanyak 50 ASN dilingkup Kanwil Kemenag Riau yang dites urinnya, sudah mencapai 20 persen dari total pegawai, dengan harapan semoga ASN ini  tidak terkena narkoba.

"Jika pun ditemukan adanya  ASN yang menggunakan narkoba, maka segera dilakukan pembinaan, diarahkan untuk berobat dan tindakan pengawasan lainnya," katanya.

Ia berharap warga juga dilakukan tes urin sehingga mudah untuk mengambil langkah-langkah antisipasi dalam menekan status darurat narkoba kendati anggarannya masih terbatas mungkin bisa disisati melalui anggaran lainnya.

Selain BNNP riau, untuk pemberantasan narkoba, katanya lagi, perlu juga dilibatkan seluruh pihak tidak masyarakat, pemerintah, ulama dan lainnya.

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat BNNP Riau, Zuldastri SP mengatakan  kegiatan ini digelar dalam upaya preventif mencegah berkembangnya  narkoba di Riau. Untuk pelaksanaan tes urin tim BNNP Riau  mengawal  masing-masing ASN  tersebut, akan tetapi hasil uji laboratoroiumnya bisa keluar selama seminggu.

Sedangkan hasilnya bersifat rahasia, hanya kepala instansi atau pimpinan kantor yang bisa mengetahuinya. Hasil tes urin tidak bisa dipublikasikan merujuk standart SOP tes urin. "Prosedurnya adalah para peserta tes urin, yang laki-laki akan didampingi tim yang laki-laki begitu pula untuk karyawati akan dikawal tim kami yang wanita dari BNN Provinsi," katanya.

Untuk alat yang kita pakai dengan ukuran 6 parameter, mampu mendeteksi sejumlah narkoba seperi morvin, sabu, kokai, ganja dan benzo. Melalui kegiatan sosialisasi ini, katanya,  diharapkan terjalin kerja sama antara BNN Riau dengan kantor dan instansi di daerah ini.

"Dengan ada penyuluhan intens yang dilakukan Kemenag dan BNN makan akan bisa  menekan angka narkoba di Riau. Pihaknya mengaku sangat respons jika ada penyuluh dari kantor atau instansi terkait  yang mau berpartisipasi sebagai penyuluh narkoba di BNN, tentu dengan melakukan tes kompetensi terlebih dahulu," katanya. 

Sumber: Antarariau.com


Berita Lainnya

Index
Galeri