Wuih! Harta Kuno Belitung Ini Mampu Lunasi Utang Indonesia

Wuih! Harta Kuno Belitung Ini Mampu Lunasi Utang Indonesia
Benda menyerupai piring makan, berbahan emas murni sempat ditaksir seorang pemilik toko emas di Tanj
BELITUNG - Mengejutkan! Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) yang tersebar di perairan Kabupaten Belitung bernilai luar biasa.
Tak tanggung-tanggung, harta yang tersimpan di perairan belitung ini disinyalir mampu melunasi utang Indonesia yang bernilai ribuan triliun.
Bupati Belitung Sahani Saleh menjelaskan belitung memiliki 108 titik BMKT.
 
"Jika setengah dari 108 titik itu terangkat, maka akan lebih dari cukup membayar utang piutang Indonesia," sebut Sahani, Senin (18/1/2016).
 
Sebelumnya diberitakan sebuah benda menyerupai piring makan, berbahan emas murni sempat ditaksir seorang pemilik toko emas di Tanjungpandan seharga Rp1,5 miliar. Piringan emas itu, merupakan BMKT yang ditemukan oleh seorang nelayan.
 
Benda BMKT ini, sempat diperlihatkan kepada Bupati Belitung, Sahani Saleh (Sanem) sekitar setahun lalu. Tepatnya dirumah Dinas Bupati Belitung, seorang nelayan laki-laki itu membawa piringan emas hasil temuannya itu, untuk diketahui oleh orang nomor satu di Belitung.
Piring emas ini, memiliki motif kembang dengan berbagai ukiran dibagian bawah piring. Piring itu, memiliki besar seperti sebuah piring makan pada umumnya.
 
Sanem, sempat mengabadikan moment langkah itu dalam sebuah kamera ponselnya. "Sampai sekarang masih aku simpan fotonya. Itu dari penemuan nelayan itu, pernah di cek dari toko emas, itu emas murni. Waktu itu sempat ditawar oleh toko emas Rp 1,5 miliar, tapi tidak dijual," ucap Sanem seperti dilansir posbelitung.com, Senin (18/1/2016).
 
Nelayan itu menemukan piring emas itu, ketika melangsung aktivitas melaut diseputaran titik muatan kapal tenggelam. Kapal tenggelam itu, terletak dibagian Utara perairan Belitung, yang berbatasan langsung dengan Belitung Timur (Beltim).
 
"Nelayan nya langsung membawa itu ke aku sendiri, dan diperlihatkan ke saya. Dia dapat di daerah Sungai Padang, sampai sekarang aku rasa benda itu masih ada. Soalnya waktu itu ditawar segitu saja, tidak dijual orang itu, habis itu langsung dibawak pulang," kata Sanem. (max/pbc)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri