Miris! Diperkirakan 25 Muslim Tewas Karena Narkoba Setiap Hari

Miris! Diperkirakan 25 Muslim Tewas Karena Narkoba Setiap Hari
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pimpinan Pusat di aula "Sungkai" Diklat Kehutanan Dinas Kementerian

PEKANBARU - Menurut data Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat setiap hari lebih kurang 50 warga Indonesia tewas akibat mengonsumsi narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba). Sebagai masyakarat yang mayoritas pemeluk Islam sudah dipastikan yang meninggal itu sebagian merupakan umat Muslim.

"Saya menggunakan logikanya. Setiap hari, BNN lho yang melaporkan, bukan saya. Setiap hari 50 orang mati karena narkoba. Sebagai mayoritas, umat Islam, pasti yang mati itu 50 persennya adalah umat Islam. Katakan lah 25 orang setiap hari, ada 25 umat Islam yang mati sia-sia. So, bagaimana ancaman ke depan? 10 tahun, 25 tahun ke depan, kita hitung saja,'' kata Dewan Penasihat PP Ikatan Pelajar Al Washliyah (IPA) H. Fadly Nurzal saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pimpinan Pusat di aula "Sungkai" Diklat Kehutanan Dinas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen-LHK) Riau, Jalan HR Soebrantas Pekanbaru, Sabtu (14/10/17).

Rakernas IPA perdana berlangsung dari 13 hingga 14 Oktober 2017, dibuka langsung Deputi Kementrian Pemuda dan Olahraga Dr. Jaswendi, Kepala Kesbangpol Riau Drs. Chairul Rizky, M.P, mewakili Ketua Umun PB Al Washliyah Rusli Effendi, S.Pdi, S.E, M.Si yang juga putra Riau yang menjabat Ketua Yayasan Masjid Istiqlal.

Pada hari kedua, Rakernas, H Fadly Nurzal SAg yang juga anggota DPR/MPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) ini, selain menyampaikan pesan pesan agar generasi muda Muslim terutama yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Al Washliyah menghindari bahaya narkoba, dia juga menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dengan tema "Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, Undang Undang Dasar (UUD) 1945 sebagai Konstitusi Negara dan ketetapan MPR Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk negara, serta Bhinnekatunggal-ika sebagai Semboyan Negara.

Menurut Fadly, dulu program Empat Pilar ini dikenalkan pemerintah dengan nama BP-7. Tujuannya setiap pergantian generasi ada komitmen dan semangat menjaga Pancasila sebgai dasar dan ideologi negara. Dia terus diperkenalkan. Belakangan dihilangkan program itu kerena pandangan yang berbeda beda. Proses pengenalan itu lambat laun jauh berkurang.

"Kini program ini oleh MPR diperkenalkan kembali. Sembari mendorong pemerintah nantinya membuat satu format yang bisa terus mengkampanyekan tema ini. Sehingga setiap generasi terjamah. Alhamdulillah kini ada unit yang disiapkan pemerintah untuk menjaga, mengelola dan memperkenalkan program Empat Pilar Kebangsaan ini,'' tukasnya.

Sumber: Riauterkini.com


Berita Lainnya

Index
Galeri