Dikabarkan Satelit TELKOM-1 Hancur, Saham TELKOM Merosot

Dikabarkan Satelit TELKOM-1 Hancur, Saham TELKOM Merosot
(REUTERS/Ilya Naymushin)

JAKARTA- Harga saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom terpantau semakin anjlok pada penutupan hari ini, Kamis (31/8/2017). Harga sahamnya ditutup di level Rp4.690 per saham, atau merosot hingga 1,05 persen.

Pelemahan ini beriringan dengan kabar dugaan hancurnya satelit Telkom-1 di orbit geostasioner, seperti dikutip dalam laporan ExoAnalytic yang dipublikasikan oleh Arstechnica. 

Analis Samuel Sekuritas Muhammad Al Fatih menjelaskan, kabar terkait gangguan satelit Telkom-1 masih menjadi sentimen negatif untuk Telkom. Tak heran, aksi jual pun kerap dilakukan pelaku pasar.

"Secara teknis, ini akan merugikan perusahaan dari yang tadinya memiliki 3 satelit menjadi hanya 2 satelit," ungkap Al Fatih.Kamis (31/8/2017).

Namun sebenarnya, hal ini masih perlu ditelisik ulang. Jika satelit tersebut dikenakan asuransi penuh, maka ada harapan kerugian yang ditanggung perusahaan tidak terlalu tinggi.

"Kalau satelit hancur, kan harus buat baru. Nah biayanya sendiri atau ditanggung oleh asuransi," sambung Al Fatih.

Selain itu, pembuatan satelit baru dan pengorbitannya tentu memiliki jangka waktu yang tidak sebentar. Misalnya, perusahaan membutuhkan waktu selama dua tahun untuk membuat dan mengorbitkannya. 

Artinya, perusahaan yang seharusnya mendapatkan kucuran biaya dari klien dalam kurun waktu tersebut, menjadi tidak memiliki pemasukan untuk satelit tersebut.

"Jadi kan itu kerugian dari sudut pemasukan. Belum lagi kalau ada tuntutan dari klien," Tutur Al Fatih.

Sementara itu, kapitalisasi pasar perusahaan rentan ikut menurun seiring dengan merosotnya harga saham perusahaan. Saat ini, nilai kapitalisasi pasar perusahaan berada di level Rp476,77 triliun.

"Artinya hari ini nilai kapitalisasi pasarnya juga turun 1 persen," imbuhnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pelaku pasar pun akan terus melakukan aksi jual hingga persoalan satelit Telkom-1 ini usai. Pelaku pasar dinilai tengah mencari keseimbangan harga baru seiring dengan terus mencuatnya kabar satelit Telkom.

"Ini sampai ada konfirmasi satelit ketemu atau tidak dan seberapa jauh asuransi memproteksi," pungkas Al Fatih.

Ia memprediksi, harga saham Telkom berpeluang turun hingga ke level Rp4.650 per saham. Namun, jika aksi jual masih terus melanda saham Telkom, maka harganya bisa anjlok menjadi Rp4.570 per saham.

"Atau bisa agak ekstrem ke Rp4.500 per saham. Kalau dibawah Rp4.000 per saham kemungkinannya masih kecil," tutup Al Fatih.(fery/cnnindonesia)


Berita Lainnya

Index
Galeri