Dokter Cantik yang Hilang Ditemukan, Luhut: Gafatar Ormas Aneh

Dokter Cantik yang Hilang Ditemukan, Luhut: Gafatar Ormas Aneh
Luhut Panjaitan/net

JAKARTA - Kasus hilangnya dokter cantik Rica diduga ada kaitan dengan organisasi masyarakat (Ormas), Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Pemerintah akan menelusuri dan meminta warga aktif melaporkan jika ada anggota keluarga yang hilang.

"Saya kira bagus kalau warga mau melaporkan anggota keluarganya yang hilang. Pasti kita tanggapi," kata Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan di kantornya, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat seperti dilansir detik.com, Selasa (12/1/2016).

Luhut mengatakan, saat ini pemerintah sedang menelusuri organisasi ini. Apalagi organisasi ini diketahui sudah lama berdiri di Indonesia.

"Kalau kita lihat, dia ormas yang aneh lagi. Sekarang sedang kita dalami karena dia ternyata sudah sejak 2012. Tapi mereka dalam konteks damai. Bukan seperti keras," sambungnya.

Ia pun mengapresiasi gerak cepat polisi dalam mencari dan mengusut hilangnya sejumlah warga dan diketahui terkait dengan ormas ini.

"Polisi juga bekerja baik dengan soal itu," ucapnya.

Organisasi Gafatar di Yogyakarta dulunya dikenal sebagai organisasi yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan terutama seperti bakti sosial di kampung-kampung. Namun, sejak pertengahan 2015, aktivitas ormas ini menghilang dan kantornya sudah ditinggalkan dan kosong.

Seperti diketahui, dokter cantik bernama asli, Rica Tri Handayani, 28 tahun, dan anaknya, Zafran Ali Wicaksono, yang dilaporkan hilang, sudah ditemukan. Selain mereka, ada dua orang yang membawa dokter itu ke Kalimantan.

Orang yang membawa Rica dan anaknya adalah Eko Purnomo dan dokter Venny, yang juga dijemput polisi. "Mereka sudah dijemput dan dalam perjalanan," kata juru bicara Kepolisian Daerah Yogyakarta, Ajun Komisaris Besar Anny Pudjiastuti, Senin, 11 Januari 2016.

Mereka ditemukan polisi di Bandar Udara Iskandar Pangkalan Bun, Kalimantan Barat, Senin, 11 Januari 2016, pukul 06.30. Mereka dijemput Kepala Unit Keamanan Negara Polda DIY Ajun Komisaris Besar Ganda Saragih.

Dokter asal Lampung itu diduga ikut hijrah atau eksodus organisasi Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar. Dia ternyata sudah ikut organisasi itu sejak masih menjadi mahasiswa di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. (das)


Berita Lainnya

Index
Galeri