Anjing-anjing Berwarna Biru Bermunculan di India, Ada Apa?

Anjing-anjing Berwarna Biru Bermunculan di India, Ada Apa?
Anjing liar yang berkeliaran dengan warna bulu biru cerah di Taloja, kawasan industri di Mumbai, Ind

MUMBAI - Beberapa anjing liar yang berkeliaran dengan warna bulu biru cerah di Taloja, kawasan industri di Mumbai, India, menarik perhatian para penduduk lokal. Kejadian aneh ini dengan cepat menjadi viral di sosial media dan media-media lokal.

Perwakilan dari Navi Mumbai Animal Protection Cell (NMAPC), salah satu klinik yang merawat anjing-anjing biru tersebut mengatakan pada National Geographic bahwa hujan deras akhirnya membuat warna bulu anjing kembali normal.

Selain itu, Shakuntala Majumdar dari Mumbai's Thane SPCA juga melaporkan bahwa pihaknya telah menangkap salah satu anjing yang terpapar pewarna biru dan berhasil membersihkannya seperti semula.

Meski anjing yang berhasil ditangkap dilaporkan baik-baik saja, kemunculan mereka menimbulkan sejumlah pertanyaan, termasuk bagaimana mereka bisa berubah menjadi warna biru. 

Menurut Hindustan Times, anjing-anjing tersebut kemungkinan besar terpapar limbah industri yang diduga dibuang oleh salah satu pabrik ke sekitar Sungai Kasadi. Di sepanjang aliran sungai tersebut memang dipenuhi oleh ratusan pabrik.

Belum diketahui perusahaan mana yang membuang limbah tanpa diolah terlebih dahulu itu. Investigasi resmi akan dilakukan oleh agensi regulator lokal, Maharashtra Pollution Control Board. Laporan lengkap tentang insiden ini juga dijadwalkan rilis pada beberapa minggu mendatang.

Petunjuk Biru

Majumdar dan timnya diberi tahu tentang keberadaan anjing-anjing biru itu oleh penduduk sekitar. Area pabrik yang diduga bertanggung jawab atas kejadian ini beserta perairan di sekelilingnya dilaporkan dikelilingi pagar.

Namun anjing-anjing masih dapat menemukan lubang di pagar kawat tersebut, dan berenang di perairan sekitar pabrik untuk mendinginkan tubuh.

Thane SPCA menghitung ada lima anjing yang terkontaminasi warna biru, namun diperkirakan ada lebih banyak lagi anjing yang terpapar, karena kawasan tersebut memiliki populasi anjing liar yang tinggi. 

"Mereka tampak sehat, kecuali noda warna biru pada bulunya," kata Majumdar.

Tim Thane SPCA melaporkan bahwa warna biru tersebut kemungkinan berbasis air, karena hilang setelah anjing dimandikan dua kali. Selain dimandikan, anjing yang berhasil ditangkap juga diambil sampel kulitnya, untuk pemeriksaan racun.

Beberapa media lokal melaporkan bahwa anjing-anjing yang terpapar pewarna ditemukan dalam keadaan buta, tetapi  Majumdar membantah hal tersebut. "Kami tak melihat satu pun anjing yang buta," katanya.

Perwakilan dari NMAPC juga mengungkapkan hal yang sama soal racun pewarna. Mereka tak menemukan adanya efek negatif yang merugikan kesehatan pada anjing atau hewan lain di kawasan tersebut.

Namun, hingga hasil tes laboratorium dari sampel kulit anjing selesai dan badan pengendali polusi merilis laporannya, kesimpulan tentang dampak pewarna belum dapat dipastikan. (max/kompas/national geographic indonesia)


Berita Lainnya

Index
Galeri