Amien Rais: Ketuhanan Yang Maha Esa, Berubah Jadi Keuangan Yang Maha Digdaya

Amien Rais: Ketuhanan Yang Maha Esa, Berubah Jadi Keuangan Yang Maha Digdaya
Amien Rais. (foto: kompas.com)

JAKARTA - Pada peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-72, pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais berpidato pada upacara bendera merah putih di Universitas Bung Karno (UBK) Jakarta.

Dalam upacara yang juga diikuti oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan putri Bung Karno Rachmawati Soekarnoputri itu, Amien menyinggung soal masalah yang dihadapi Indonesia. Di antaranya pemahaman dan praktik Pancasila yang lemah. “Pancasila sebagai state ideologi memang makin lama makin hampa,” ucap dia yang juga mantan Ketua MPR itu.

Dia menuturkan, lima sila di dalam Pancasila mengalami pergeseran dalam era kini. Seperti sila pertama, yang dalam praktik kini mengedapankan uang. “Dalam praktik ketuhanan Yang Maha Esa, berubah jadi keuangan Yang Maha Digdaya,” ujar Amien.

Lalu sila kedua yang kini tidak lagi terpenuhi unsurnya. Kemudian sila ketiga perihal persatuan Indonesia yang diuji dengan upaya politik adu domba bahkan ada upaya memecah belah Islam.

“Kita punya kerakyatan yang dipimpin kemusyawaratan, kenyataannya musyawarah ditinggal. Sekarang adu kuat dan adu otot. Sekarang adu keuangan,” urai dia.

Kemudian sila kelima perihal keadilan sosial. Kini tidak ada wujud keadilan dalam kehidupan berbangsa. Justru yang terjadi kezaliman yang diarahkan kepada rakyat.

“Yang terjadi sekarang kezaliman sosial bagi kebanyakan rakyat. Jadi kita merdeka 72 tahun mestinya sentosa, dan jadi teladan tapi ternyata masih begini. Hutang makin bergelembung. Rakyat makin banyak yang lapar,” tukas dia. (max/pojoksatu.id)


Berita Lainnya

Index
Galeri