Menag: Orang Islam yang Tidak Moderat Sebenarnya Bukan Islam

Menag: Orang Islam yang Tidak Moderat Sebenarnya Bukan Islam
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin.

JAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyebut ukhuwah Islam wathaniyah memiliki relevansi yang tinggi dalam peradaban manusia saat ini. Ajaran ini menuntut umat Islam ikut memberikan kontribusi yang bermakna dalam memelihara persatuan peradaban bersama.

"Kata wasak dalam bahasa Indonesia, lalu kemudian sering kita dengar istilah wasit. Kalau kita lihat KBBI itu adalah penengah, penentu, pemimpin dalam pertandingan. Atau pemisah, pelerai, kalau kemudian ada perselisihan. Jadi itu makna dari Wasak," katanya.

Dalam berperilaku, ukhuwah wathaniyah mempertimbangkan sikap dan pemikiran yang sesuai dengan kondisi saat ini dan tradisi masyarakat, namun tetap sesuai dengan prinsip ajaran agama Islam.

Lukman menambahkan, seseorang yang memiliki sifat wathaniyah memiliki wawasan yang luas dan hati yang jernih. "Oleh karenanya orang-orang yang paham agama dengan baik seperti ini tidak ada terjebak dalam perilaku yang ekstrem," kata dia. 

Dalam menyelesaikan masalah,  orang dengan sifat wathaniyah akan mengedepankan dialog. "Perbedaan adalah kenyataan yang tidak mungkin disatukan makanya Alquran juga menekankan dialog sebagai solusi menjaga kebersamaan," lanjutnya. 

Lukman menilai Islam wathaniyah sangat sesuai untuk dijadikan acuan sekaligus tujuan umat dalam membangun peradaban dunia kedepan. Pasalnya Islam wathaniyah menonjoklan kepentingan dan persatuan kelompok. 

"Jadi sebenarnya Islam itu ya wathaniyah itu, Islam itu ya moderat itu. Kalau ada orang yang mengklaim Islam tapi dia tidak moderat sebenarnya dia bukan Islam. Dia hanya menggunakan alasan kelompok untuk urusan pribadinya," ujarnya. (das/kumparan.com)


Berita Lainnya

Index
Galeri