Masih Ingat Kecelakaan Kerja di Alfamart Pekanbaru? Begini Nasibnya

Masih Ingat Kecelakaan Kerja di Alfamart Pekanbaru? Begini Nasibnya
Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi saat mengunjungi korban kecelakaan kerja Alfamart, Adi Prasety
PEKANBARU - Dua bulan berlalu sejak kecelakaan kerja dialami Pekerja Harian Lepas (PHL) Alfamart di Pekanbaru, Adi Prasetyo (26). Saat ini, Adi hanya bisa terbaring di rumah seorang warga yang menampungnya, Polimin sejak kecelakaan yang merenggut kedua tangannya. Ternyata, sampai kini biaya pengobatan Adi selama ini belum dibayar oleh Alfamart.

Hal ini terungkap saat Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi berkunjung ke rumah Poliman, gang Gajus, Jalan Rajawali, Kota Pekanbaru. Kamis (07/01/2016) tempat Adi saat ini menumpang. Ayat Cahyadi yang menemui Adi mengaku merasa prihatin, terlebih Juriyah (20) istri Adi yang baru saja melahirkan putri pertamanya, sementara kondisi Adi saat ini masih belum bisa bekerja.

"Semangat ya mas, jalan Allah pasti ada. Jangan dipikirkan segala macam, fokus untuk kesembuhan Adi. Banyak juga yang alami cobaan dan mereka bisa bangkit, Adi juga sama pasti bisa," kata Ayat memberi semangat kepada Adi.

Kata Ayat, jila Alfamart lepas tangan, dirinya akan melunasinya semua biaya pengobatan Adi. "Jangan dipikirkan ya Mas Adi, Kalau pihak Alfamart tak malu sudah berjanji. Biar saya yang bayar," sebut Ayat.

Saat ini, Adi harus melakukan cek kesehatan setidaknya dua kali seminggu ke RSUD Arifin Ahmad. "Alhamdulillah, sudah di tanggung Jamkesda," ujar Polimin yang bersedia menampung keluarga Adi pasca kecelakaan kerja itu.

Polimin menyayangkan pihak Alfamart yang berjanji menanggung biaya pengobatan Adi selama di Rumah Sakit Annisa, hingga kini masih belum jelas uangnya.

Seperti diketahui, kecelakaan kerja yang dialami Adi terjadi pada 2 November 2015, di Alfamart II Dharma bhakti di kawasan Sigunggung Pekanbaru. Sehabis makan siang, sekitar pukul 12.30 WIB. Saat itu, ia bekerja seperti biasa membersihkan neon box, dan naik ke atas. Dengan posisi berdiri memegang besi, ia membersihkan neon box di atas mini market itu.

"Tiba-tiba, seakan kena sambar petir, saya kesetrum! Saya tersentak dan terjatuh tertelungkup, tapi saya masih sadar, mulut saya berdarah. Ternyata, rahang saya lari. Kedua tangan saya hangus terbakar, dan kaki saya patah," ujar Adi, sambil menggoyang-goyangkan sisa kedua tangannya.

Begitu jatuh, sambung Adi, ia dilarikan ke klinik terdekat. Entah kenapa, baru sekitar pukul 21.30 WIB, dia dirujuk ke RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru. Cuma 10 hari bertahan, lantaran hangus dan sudah mulai membusuk, tangan kiri Adi terpaksa diamputasi. Dan empat hari kemudian, menyusul tangan kanan Adi yang diamputasi.

Singkat cerita, pada 18 Desember 2015 Adi keluar dari RSUD Arifin Ahmad setelah penuh perjuangan menebus biaya operasi dan opname sebesar Rp33 juta lebih. Kendati pihak Alfamart tidak pernah melihat keadaannya apalagi membantu biaya sepeser rupiah pun, ternyata masih banyak manusia yang peduli dengan Adi dengan menguruskan Jamkesda atas namanya agar bisa keluar dari RSUD. (das/mdc)


Berita Lainnya

Index
Galeri