Benarkah Fisik Janin Bisa Dirancang Lewat Program Bayi Tabung?

Benarkah Fisik Janin Bisa Dirancang Lewat Program Bayi Tabung?
Ilustrasi.

JAKARTA - Seringkali, pasangan suami istri berpikir, dengan adanya proses bayi tabung, mereka bisa mendapatkan keturunan sesuai keinginan. Nyatanya, hal tersebut bukan menjadi salah satu tujuan dibentuknya program bayi tabung.

Pada 2016, di Indonesia, dari 7600 siklus program bayi tabung, menghasilkan sekitar 2000 proses kehamilan. Untuk mampu memproses program bayi tabung ini, memang butuh ketelitian dan kedisiplinan.

"Tujuan paling penting dari program bayi tabung yaitu menciptakan anak dengan kondisi yang sehat dan jauh dari cacat. Kendalanya, ada pada seleksi embrio terbaik yang cukup sulit ditanamkan pada rahim," ujar spesialis Obgyn, dr. Ivan Sini, dalam the 6th International Eijkman Conference, di kawasan Cikini, Jakarta, Kamis (3/8/2017).

Setelah menemukan embrio terbaik untuk ditanamkan di rahim, belum menentukan kesuksesan 100 persen untuk terjadi kehamilan. Terlebih, proses pemilihan embrio terbaik, bukan ditujukan untuk membentuk calon buah hati sesuai keinginan.

"Saat implementasi embrio terbaik, kemungkinan hamilnya belum 100 persen. Di sini, kita juga tidak bisa menentukan warna mata bayi, warna rambutnya, atau merancang apapun dari calon janin. Itu namanya melebihi Tuhan," paparnya.

Jika embrio berhasil berbuah menjadi janin, proses pemeriksaan rutin selama kehamilan, harus terus dilakukan. Di tahap ini, sangat krusial untuk membentuk kondisi bayi yang sehat.

"Prenatal screening bisa menurunkan risiko dari komplikasi kehamilan dan risiko kecacatan bayi tabung. Cukup dengan keadaan bayi tabung yang sehat, itu saja sudah berhasil," kata dia. (ade/viva.co.id)


Berita Lainnya

Index
Galeri