Tahun Ini, APBD Kuansing Dibayangi Defisit Anggaran

Tahun Ini, APBD Kuansing Dibayangi Defisit Anggaran
Ilustrasi.

TELUKKUANTAN - Tahun anggaran 2017 ini Kuansing tampaknya bakal mengalami defisit anggaran. Kondisi tersebut otomatis akan memaksa Pemkab Kuansing melakukan rasionalisasi karena antara target penerimaan daerah dan target belanja tidak lagi sesuai.

Saat disahkan 5 Mei 2017 lalu, total belanja daerah ditargetkan sebesar Rp1.3 Triliun. Belanja ini ditopang dari target penerimaan daerah dari PAD sebesar Rp75.4 Miliar, dana perimbangan sebesar Rp1.017 Miliar dan lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp281.6 Miliar.

Namun akibat pemotongan dana alokasi umum (DAU) yang termasuk dalam penerimaan daerah dari dana perimbangan sebesar 3 hingga 4 persen otomatis akan mengurangi penerimaan dana ke Kuansing.

Kepala Bidang Anggaran Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kuansing, Delis Martoni, sebagaimana dilansir Kuansingterkini.com, Senin (16/7/2017) mengakui hal ini. 

"Dari informasi yang kita peroleh dana DAU akan dikurangi 3 sampai 4 persen. Kalau memang terjadi akan terjadi pengurangan sebesar Rp24 Miliar untuk Kuansing. Untuk dana bagi bagi hasil belum kita peroleh informasi pengurangan," ujarnya.

Diakui Delis, kalau penerimaan daerah tak sesuai target tentu akan dilakukan rasionalisasi program dalam APBD Perubahan 2017.

Sementara itu Kabupaten Siak, Inhu, Pelalawan dan Meranti dari pemberitaan media massa sudah mengumumkan akan melakukan rasionalisasi anggaran. Pemkab Meranti menyebut mereka mengalami defisit hingga Rp300 Miliar. Sejumlah anggaran kegiatan bakal mereka pangkas atau dibatalkan. (Max/Ktc)


Berita Lainnya

Index
Galeri