Daerah Diingatkan Tak Gunakan Qori Rental pada MTQ 2017

Daerah Diingatkan Tak Gunakan Qori Rental pada MTQ 2017
Asisten I Setdaprov Riau, Ahmad Syah Harrofie.
PEKANBARU - Asisten I Setdaprov Riau Ahmad Syah Harrofie mengingatkan kepada kabupaten/kota agar jangan ada lagi yang menggunakan peserta qori dan qoriah rental atau impor pada gelaran MTQ 2017 yang akan dilaksanakan pada November nanti. 
 
Penting baginya untuk mengingatkan daerah seperti itu, setelah berkaca pada pelaksanaan MTQ tahun lalu. Karena itu, jika nanti kembali terjadi, maka sikap Pemerintah Provinsi Riau tetap tegas, bakal mendiskualifikasi tanpa syarat. 
 
"Kita sepakat menghentikan naturalisasi atau juga disebut qori-qoriah rental dari luar. 2016 lalu sudah kita terapkan, dan tahun ini kita perkuat lagi," kata Asisten I Setdaprov Riau Ahmad Syah Harofie, Senin (8/5/2017) seperti dikutip dari Riauterkini.com. 
 
Menurut mantan Penjabat (Pj) Bupati Bengkalis ini, hal dilakukan tidak lain agar potensi bakat sumber daya manusia yang ada di Riau sendiri bisa dimanfaatkan. Karena itulah, pentingnya pembinaan berkesinambungan. Hal ini pulalah makna MTQ itu sendiri mencari bakat, selain menggemakan syiar Islam. 
 
Ahmad Syah lalu mencontoh beberapa pengalaman Riau saat menyelenggarakan MTQ beberapa waktu lalu. Dimana qori perwakilan dari suatu daerah berhasil menjadi terbaik. Namun ketika diteruskan ke jenjang MTQ nasional untuk mewakili Riau, tak bisa ikut karena qori tersebut masih terdaftar di daerah lain. 
 
Kemudian berdasarkan tahun lalu juga, tidak kurang dari 50 qori dan qoriah rental didiskualifikasi karena terbukti didatangkan dari luar. Sempat mendapatkan protes dari daerah terkait. Tapi Pemprov tetap pada keputusan awal, bahwa ini adalah 'penyakit' yang harus dihilangkan. 
 
"Kita lupa karena hanya mengejar prestasi, sementara anak jati diri sendiri tak diberi kesempatan. Kita lupa membina anak-anak kita. Sementara yang juara MTQ, dia (qori rental) ambil hadiah, lalu pulang. Sementara qori tersebut tak bisa ikut MTQ nasional, karena juga sudah terdaftar di daerah mereka. 
 
Karena itu, sistem e-MTQ sebagaimana yang telah diterapkan tahun lalu kembali dan seterusnya digunakan pada setiap perlombaan. Tak terkecuali MTQ tingkat kabupaten kota yang dilaksanakan Juli-September nanti, Pemprov Riau juga mendorong agar menggunakan e-MTQ, agar peserta yang ikut benar-benar putra tempatan sekaligus pembinaan. 
 
"Putra tempatan jangan diartikan sempit. Mereka yang sudah tinggal, bekerja lalu ada identitasnya itu juga putra tempatan. Berbeda dengan istilah qori rental, itukan sifatnya dadakan," ujar Ahmad Syah. 
 
Ada pun peserta terbaik pada MTQ tingkat provinsi yang digelar pada November itu nanti, akan menjati utusan Riau pada MTQ tingkat nasional 2018 yang diselenggarakan di Medan, Sumatera Utara. (max/rtc)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri