Personel BPBD Bengkalis Harus Profesional dan Siaga 24 Jam

Personel BPBD Bengkalis Harus Profesional dan Siaga 24 Jam
Ptl Sekretaris Daerah Bengkalis, Arianto menekan tombol sirine, pada peringatan Hari Kesiapsiagaan B
BENGKALIS - Personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkalis harus meningkatkan profesionalisme dan siap siaga 24 jam. Mengingat bencana tidak dapat diduga dan harus siap menghadapi persoalan yang timbul baik bencana alam.
 
Demikian diungkapkan Bupati Bengkalis Amril Mukminin pada peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) tahun 2017, yang diwakili Plt Sekretaris Daerah, Arianto, Rabu siang (26/4/2017).
 
Pelaksanaan apel, selain memperingati HKBN, juga mengingatkan beberapa peristiwa bencana yang terjadi pada tanggal 26. Seperti bencana Tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004, kemudian gunung meletus yang menelan banyak korban di Yogyakarta, pada 26 Oktober 2010.
 
Sempena  memperingati Hari kesiapsiagaan Bencana Nasional  (HKBN) Tahun 2017, menyelenggarakan apel sekaligus simulasi penanganan kejadian bencana, baik berupa bencana kebakaran, maupun bencana alam.
 
Masih kata Arianto, karena  bermula dari kesigapan bisa membuat para personelnya menjadi lebih kuat dan berani dalam menjalankan segala hal, khususnya dalam menyelamatkan korban akibat bencana alam yang terjadi di daerah. Penguatan kesiapsiagaan merupakan suatu hal terpenting dilakukan sebagai seorang anggota dari BPBD.
 
Lebih lanjut Arianto mengharapkan, kepada BPBD Bengkalis untuk selalu meningkatkan keterampilan maupun fisik. Menjadi seorang penyelamat itu sangat dibutuhkan yang namanya fisik, mereka akan melawan alam, jikalau saja memiliki keterampilan, tetapi tidak memiliki fisik yang kuat maka sama saja, mereka tidak bisa membantu korban bencana tersebut.
 
“Jika memiliki anggaran yang mencukupi, Pemerintah Daerah (Pemda) Bengkalis akan berusaha memaksimalkan kebutuhan peralatan dari BPBD Bengkalis, artinya Pemda akan mendukung penuh BPBD untuk lebih baik kedepannya,” pungkasnya
 
Di sisi lain, Kalaksa BPBD Bengkalis, Muchammad Jalal, mengatakan BPBD ini memiliki lambang segitiga memiliki tiga kata penting untuk personel BPBD yaitu, tangkas, tanggap, dan tangguh, serta menetapkan kata “tidak boleh mati” adalah slogan dari BPBD tersebut.
 
“Lambang segitiga yang dimiliki BPBD juga memiliki makna, bahwa BPBD tidak bisa bekerja sendiri, melainkan harus sinergitas bersama pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, karena mesti bersatu dengan ketiganya, sehingga bisa membantu satu sama lain,” kata Jalal.
 
Kegiatan tersebut dipusatkan di Lapangan Pasir Andam Dewi Bengkalis, dihadiri dalam kegiatan tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda), Arianto, Plt Asisten Tata Praja, Umi Kalsum, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bengkalis, Muchammad Jalal, Forkopimda Kabupaten Bengkalis.
 
Adapun simulasi yang dilakukan pada kegiatan tersebut seperti, memadamkan api dengan menggunakan goni basah, dan apar sebagai alat bantu untuk mengatasi kebakaran oleh BPBD Damkar Bengkalis. Kemudian dilanjutkan simulasi penyelamatan, sekaligus evakuasi korban bencana banjir yang dilakukan oleh BPBD Bengkalis, di laut lepas dekat Lapangan Pasir Andam Dewi Bengkalis. (fan/humas)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri