Kadisdikpora Kuansing: Jadi Kepsek Harus Bergelar Sarjana

Kadisdikpora Kuansing: Jadi Kepsek Harus Bergelar Sarjana
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kuansing, Jupirman.
TELUKKUANTAN - Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kuansing terus melakukan pembenahan terhadap dunia pendidikan di Kabupaten Kuansing. Termasuk soal kualifikasi yang harus dipenuhi bahwa setiap kepala sekolah minimal harus memiliki gelar sarjana. 
 
"Syarat jadi Kepsek minimal harus sarjana," ujar Kadisdikpora Kuansing, Jupirman usai acara pengambilan sumpah dan pelantikan 18 Kepala sekolah yang digelar di aula SMKN 2 Telukkuantan seperti dilansir Halloriau.com, Kamis (20/4/2017). 
 
Hal ini mengacu kepada Permendiknas Nomor 13/2007 tentang standar sekolah atau madrasah, yang di dalamnya berisi, bahwa seorang kepala sekolah harus memenuhi kualifikasi umum dan kualifikasi khusus.
 
Dijelaskan Jupirman, untuk kualifikasi umum, itu meliputi pendidikan minimal sarjana atau setara, umur saat diajukan setinggi-tingginya 56 tahun, memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun berturut-turut kecuali TK/RA yang hanya minimal 3 tahun dan pangkat minimal III/C.
 
Kemudian, kata Jupirman, seorang kepala sekolah harus memiliki kualifikasi khusus yaitu guru yang memíliki sertifikat guru pada masing-masing jenjang dan memiliki sertifikat kepala sekolah. 
 
"Kepala sekolah haruslah memiliki kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, super visi dan sosial," kata Jupirman.
 
Jupirman juga menyampaikan, ada 8 standar nasional pendidikan yang harus dipenuhi, di antaranya mulai standar kompetensi kelulusan, standar isi, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan dan standar pembiayaan serta standar penilaian pendidikan.
 
Jadi, lanjut Jupirman, Kepsek ini tidak lagi menjadi tugas tambahan, tetapi adalah manager yang akan menentukan keberhasilan sekolah yang dipimpinnya. 
 
"Kondisi sekolah adalah cerminan kepala sekolah. Seorang kepala sekolah harus kreatif, inovatif, dan berjiwa usaha untuk menciptakan kemandirian guru dan siswa," katanya. (max/hrc)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri