Putus Cinta, Warga Rumbai Pesisir Gantung Diri

Putus Cinta, Warga Rumbai Pesisir Gantung Diri
ilustrasi

PEKANBARU - Warga jalan Alamanda, kecamatan Rumbai Pesisir heboh. Seorang warganya, Clif Can (21) ditemukan tewas gantung diri di dalam kamarnya, Sabtu (19/12/2015). Kuat dugaan Clif mengakhiri hidup lantaran putus cinta dengan sang kekasih.

Korban pertama kali ditemukan ibu korban, Ranelda sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu, Ranelda terbangun dari tidur kemudian masuk ke kamar Clif. Sontak Ranelda shok melihat putranya tergantung tak bernyawa.

"Ibu korban saat itu terbangun dari tidurnya, lantas keluar kamar dan mencoba masuk ke kamar korban untuk sekedar melihat anaknya. Namun, saksi terkaget melihat anaknya sudah meninggal dalam keadaan tergantung," kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Rumbai Pesisir, Kompol Irmadison, melalui Kepala Unit (Kanit) Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Rumbai Pesisir, AKP Sihol Sitinjak, Minggu (20/12/2015).

Melihat anaknya tergantung, saksi sontak berteriak dan Yesca (25) kakak korban segera ke kamar korban dan bersama-sama menurunkan jasad korban. Kemudian, kakak korban melaporkan kejadian itu ke Polsek Payung Sekaki.

"Mendapat laporan ada warga gantung diri, kita segera datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan disana jasad korban sudah diturunkan pihak keluarga. Kemudian kita lakukan olah TKP, ditemukan beberapa barang bukti," kata Sihol.

Kata Sihol, dari hasil penyelidikan dan olah TKP, pihaknya mengamankan barang bukti berupa seutas kabel dan sebuah kursi plastik. Diduga korban menggunakan kursi untuk memanjat dan mengikatkan kabel tersebut ke atap kamarnya, kemudian korban nekad mengakhiri hidupnya.

"Selain barang bukti berupa alat-alat yang digunakan korban untuk bunuh diri, kita juga mengamankan sebuah buku harian milik korban dan dalam buku tersebut terungkap jika korban nekad mengakhiri hidupnya karena putus cinta," ucapnya.

Menurutnya, ibu korban juga memberikan keterangan jika sebelumnya, korban pernah bercerita akan mengakhiri hidup setelah hubungannya bersama teman wanitanya yang berbeda keyakinan itu harus kandas, karena tidak direstui oleh orangtua gadis tersebut.

"Pihak keluarga korban menolak untuk diotopsi dan hasil penyelidikan kita, korban murni bunuh diri. Hal ini diperkuat dengan sejumlah bukti-bukti yang berkaitan dengan korban terutama buku harian korban serta pengakuan dari orangtua korban," jelasnya. (das/hrc)


Berita Lainnya

Index
Galeri