Berteman dengan Mantan Itu Semacam Penghinaan

Berteman dengan Mantan Itu Semacam Penghinaan
Ilustrasi.
PERSAHABATAN setelah putus cinta? Itu omong kosong. Setidaknya, menurut Alain de Botton, vloger dan penulis Inggris, persahabatan semacam itu jarang berhasil.
 
Memang terdengar manis. Sepasang kekasih memilih memutuskan hubungan karena suatu sebab. Namun, demi entah apa, mereka berjanji tetap menjadi sahabat. Mungkin saja dalihnya, adalah karena masih saling peduli satu sama lain, tapi tidak mau terikat komitmen hubungan cinta.
 
Dalam 'persahabatan' semacam ini keduanya masih bisa jalan bareng, nonton di bioskop bersama, atau kegiatan bersama lainnya. Jika butuh teman mengobrol, tinggal telpon. Tetapi, janjinya, tidak boleh saling cemburu saat salah satunya dekat dengan orang lain. Pendek kata, hubungan ini jadi hubungan yang 'nanggung'.
 
Alain de Botton mengatakan hubungan persahabatan setelah putus jarang sekali berhasil. "Kita ingin menjadi orang yang dianggap baik termasuk selalu berusaha menjadi teman untuk setiap mantan," jelas Alain.
 
Tapi sebenarnya 'persahabatan' ini justru akan bikin makin sakit hati terutama buat pihak yang diputusin. "Jadi teman mantan itu justru semacam penghinaan sebenarnya," kata Alain.
 
Akibatnya, bukannya kenyamana yang diperoleh, tapi malah lebih tersakiti. Karena kadang kondisinya jelas, yang satu ingin 'balikan' sedangkan yang satu lagi 'tidak ingin balikan'.
 
Alain de Botton mengatakan 'persahabatan' tidak bisa menggantikan cinta. Yang paling tepat dilakukan setelah putus adalah menjaga jarak. Dengan begitu, akan ada ruang untuk menenangkan diri dan beristirahat dari memori-memori indah hubungan yang 'menyiksa'. (max/tmp/btg)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri