Jalan Penghubung Dua Kecamatan di Rohul Rusak Parah

Jalan Penghubung Dua Kecamatan di Rohul Rusak Parah
Ilustrasi.
PASIRPANGARAIAN - Jalan poros yang menghubungkan Kecamatan Kunto Darussalam dan Kecamatan Bonai Darussalam rusak parah. Dampaknya, masyarakat di dua kecamatan tersebut kesulitan untuk memasarkan hasil perkebunan TBS Sawit ke PKS.
 
Informasi ini disampaikan Camat Kunto Darussalam, Ruslam S.Sos, jalan poros yang menghubungkan dua kecamatan, tepatnya Desa Rawa Makmur dengan Desa Muara Dilam kondisinya nyaris tak dapat dilalui kendaraan roda empat dan sepeda motor.
 
"Jalan tersebut berlubang dengan diameter 40 hingga 60 centimeter. Kalau musim hujan, jalan itu juga digenangi lumpur," kata Ruslan ketika ditemui diruang kerjanya, Rabu (19/4/2017).
 
Di jalan rusak tersebut, kata Ruslan, mobil truk pengangkut TBS Sawit yang akan ke PKS sering terbalik. Bahkan pengendara sepeda motor juga terperosok yang mengakibatkan terjatuh ke dalam lubang bercampur lumpur.
 
"Warga yang mengendarai sepeda motor terpaksa mencari jalan pintas melalui kebun masyarakat menuju Simpang Tripa, Desa Rawa Makmur Kecamatan Bonai Darussalam. Sedangkan truk pengangkut TBS Sawit terpaksa berkeliling melalui jalan PT EMA," jelas Ruslan yang menjelaskan sedikitnya 9 titik jalan yang rusak parah mulai dari Kelurahan Kota Lama, Muara Dilam hingga Desa Rawa Makmur.
 
Ruslan menjelaskan, persoalan lain yang cukup pelik dirasakan masyarakat, di daerah tersebut ada empat jembatan yang butuh perbaikan. "Mulai Desa Muara Dilam hingga Rawa Makmur ada 4 jembatan yang sudah ambruk," tuturnya.
 
Ruslan berharap kepada Pemkab Rohul melalui dinas terkait, untuk melakukan perbaikan terhadap infrastruktur jalan dan jembatan di daerah tersebut.
 
“Saya sudah membuat proposal dan diajukan kepada Plt Bupati Rohul, H Sukiman. Mudah-mudahan bisa dialokasikan bantuan untuk perbaikannya. Jalan dan jembatan ini harus diperbaiki secepatnya, karena berdampak kepada perekonomian masyarakat," pintanya.
 
Lebih dalam lagi, Ruslan meminta agar PT EDI dapat mengarahkan alat berat untuk pemeliharaan badan jalan yang rusak tersebut. "Setidaknya jalan tersebut bisa dilakukan pengerasan dengan sirtu, agar masyarakat tidak kesulitan melaluinya," ujarnya. (max/mcr)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri