BNPT Dorong Profesionalisme Media dalam Pemberitaan Terorisme

BNPT Dorong Profesionalisme Media dalam Pemberitaan Terorisme
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Riau menyam
PEKANBARU - Untuk miningkatkan profesionalisme media dalam peliputan aksi terorisme, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Riau menyambangi TVRI Riau/Kepri.
 
Willy Pramudyah (Majelis Etik AJI Indonesia) dan Jimmy Silalahi (Dewan Pers) diutus oleh BNPT untuk memberikan pencerahan kepada beberapa media di Pekanbaru.
 
Dalam pemaparannya, Willy Pramudyah menyampaikan, banyak media sangat tidak profisional dalam memberitakan persoalan teroris. Termasuk pada pemberitaan saat kasus bom Thamrin di Jakarta. 
 
"Baik media elektronik dan media cetak ada yang mendapatkan teguran atas pemberitaan hal tersebut," tegas Willy Pramudiyah di TVRI Riau/Kepri, Rabu (5/4/2017).
 
Willy mengungkapkan, sebanyak 68 media telah tersosialisasikan mengenai kode etik pemberitaan aksi teroris di seluruh Indonesia selama tahun 2016 oleh BNPT dan hasilnya sudah mulai kelihatan.
 
"Bom Samarinda menjadi tolok ukur keberhasilan sosialisasi media oleh BNPT, pemberitaan bom Samarida sudah tidak terjadi penghakiman dan glorifikasi pemberitaan tentang aksi teroris," papar Majelis Etik AJI Indonesia.
 
Lanjut Willy, Simulasi pemberitaan terorisme sangat bermanfaat untuk menghindari pelanggaran kode etik dalam pemberitaan terorisme. Sosialisasi pendidikan literasi media pendekatan budaya, ini penting untuk memunculakan peran budaya dalam penanggulangan terorisme.
 
Maluku, Kendari, Kaltara dan Kepri telah terbentuk komunitas anti hoax. Kami dari BNPT berharap bisa deklarasi komunitas anti hoax bersama dengan teman-teman media di Pekanbaru. 
 
"Kami medorong komunitas dari Riau untuk memulai literasi berbasis nasionalisme dan budaya setempat," tutup Willy. (Rilis)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri