Rp9,1 M untuk Mobdin Pemkab Kuansing Dinilai Pemborosan Luar Biasa

Rp9,1 M untuk Mobdin Pemkab Kuansing Dinilai Pemborosan Luar Biasa
Ilustrasi.
TELUKKUANTAN - Pemerintahan Kabupaten Kuansing (Kuansing) tahun anggaran 2017 ini kembali mengusulkan pembelian mobil dinas (Mobdin) untuk sejumlah pejabat. Tak tanggung-tanggung, besaran dananya cukup fantastis Rp9,1 Miliar.
 
Hal ini terlihat dalam draft Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafond Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun anggaran 2017 yang mulai dibahas Pemkab dan DPRD Kuansing di ruang hearing, awal pekan kemarin. 
 
Dana Rp9,1 Milyar tersebut direncanakan untuk pembelian enam unit mobil jabatan dan satu unit untuk mobil operasional pejabat daerah di Jakarta atau mobil tamu. 
 
 
Kepala Bidang Pengelolaan Asset Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) Kuansing, Syaprianto yang ditanya rincian rencana pembelian mobil jabatan tersebut di sela-sela hearing mengakui ada usulan pembelian mobil jabatan itu.
 
Kata Syaprianto, tujuh mobil jabatan yang akan dibeli tersebut untuk Bupati, Sekda, mobil operasional di Jakarta dan dua mobil jabatan kepala dinas dan dua kepala badan. 
 
Jika dilihat dari plafon anggaran yang dimasukan oleh Pemkab tersebut, maka harga perunit kendaraan dinas itu diprediksi senilai Rp1 miliar lebih. 
 
Kendatipun pembelian ini baru sebatas rencana namun netizen di sejumlah media sosial sudah 'berteriak' mendengar rencana pembelian sejumlah mobil dinas pejabat itu. Bahkan tak sedikit dari netizen menyebut Pemerintah lebih mengutamakan hidup bermewah mewah daripada menganggarkan untuk kesejahteraan masyarakatnya. 
 
Bahkan tak sedikit pula dari mereka menyindir kepala daerah saat ini lupa dengan janjinya saat kampanye tempo hari. Yaitu menciptakan kesejahteraan bagi kehidupan masyarakat. 
 
Menurut salah seorang warga Kuansing yang berada di perantauan, Imran Caniago dalam akun facebooknya mengingatkan agar Pemimpin Kuansing saat ini agar selalu memahami kondisi keuangan daerah. 
 
“Sekadar mengingatkan, bahwa kita dari awal berniat untuk memakmurkan masyarakat Kuansing, meningkatkan ekonomi dan pedagang kecil. Tapi kita sama sama memahami keadaan keuangan Kuansing yang amat sulit untuk saat ini. Mari kita berpikir dengan hati yang paling dalam,” tulis pengusaha yang pernah ikut mencalonkan diri pada Pilkada Kuansing tempo hari. 
 
Sementara itu, menurut salah seorang aktivis Riau, Khairul Ikhsan menegaskan niat Pemkab Kuansing itu untuk membeli mobil bernilai miliaran itu sebaiknya diurungkan saja.
 
Sebab, melihat kondisi perekonomian masyarakat Kuansing saat ini rasanya kurang etis pemerintahnya malah berfoya-foya menganggarkan untuk pembelian mobdin untuk pejabat. 
 
“Luar biasa pemborosannya jika itu jadi dibeli. Mendingan dana itu untuk kesejahteraan masyarakat Kuansing,” tutur Khairul Ihsan. 
 
Warga lainya, Zubirman juga mengungkapkan hal yang sama. Kata Zubirman, sebaiknya pemerintahan Mursini-Halim (MH) fokus saja untuk anggaran pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui dunia pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan ekonomi kreatif dan pengadaan bibit yang pernah dijanjikan sewaktu kampamye dulu. 
 
“Dana sebanyak itu mendingan untuk mendukung tiga sektor ini,” ucap Zubirman. Dia menambahkan, jika melihat urgensinya, ini tidak terlalu penting. “Pengajuan mobil dinas justru hanya keinginan, bukan kebutuhan,” tandasnya. (max/rtc)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri